Furqon dan Zafran akhirnya sampai di fasilitas baru yang sudah lama dinanti, tempat di mana mesin waktu mereka akan ditempatkan. Sesampainya di sana, keduanya merasa terkesima dengan kemegahan fasilitas tersebut. Namun, begitu mereka melangkah ke ruang utama tempat mesin waktu itu berada, rasa heran langsung melanda mereka.
Di tengah ruangan yang terang dan luas, mesin waktu tersebut tampak sangat kecil dan kompak. Tidak seperti yang mereka bayangkan sebelumnya—mesin waktu yang besar dan rumit, seperti yang sering digambarkan dalam berbagai teori atau film fiksi ilmiah—mesin ini berukuran hanya sedikit lebih besar dari meja kerja biasa.
Mereka saling bertukar pandang, merasa ada yang aneh dengan tampilan mesin tersebut. "Apakah ini mesin waktu yang dimaksud?" tanya Zafran, agak bingung, meskipun ia tahu betul bahwa teknologi Fortex adalah yang paling canggih.
Dr. Irzi, yang ikut menyambut kedatangan mereka, tersenyum dan mengerti kebingungannya. "Saya tahu ini mungkin tampak mengejutkan," kata Dr. Irzi sambil melangkah mendekat ke mesin tersebut. "Namun, ini adalah model pertama atau prototype dari mesin waktu yang kami kembangkan. Bentuknya memang kecil, tapi jangan salah—meskipun terlihat sederhana, teknologi di dalamnya sangat kompleks."
Furqon menatap mesin tersebut lebih dekat, mencoba memahami bagaimana alat sekecil itu bisa melakukan perjalanan waktu. "Tapi, Dr. Irzi, mengapa begitu kecil? Apakah kami benar-benar dapat mengandalkan mesin ini untuk misi-misi besar?" tanyanya, meski ia sudah bisa menebak penjelasan yang akan diberikan.
Dr. Irzi mengangguk, menjelaskan dengan sabar. "Ini adalah versi awal dari mesin perjalanan waktu. Kami sengaja mendesainnya dalam ukuran kompak untuk keperluan pengujian. Mesin ini dirancang untuk efisiensi dan pengembangan yang lebih lanjut. Karena kami masih dalam tahap uji coba, ukuran yang kecil memungkinkan kita melakukan eksperimen lebih mudah dan meminimalkan risiko kesalahan. Kami fokus pada pengujian fungsionalitas dan mekanisme dasar sebelum mengembangkan versi yang lebih besar."
Zafran masih tampak ragu, namun mendengarkan dengan seksama. "Jadi, mesin ini tidak akan membawa tubuh kita, melainkan hanya kesadaran kita ke dalam waktu yang berbeda?" tanyanya, mencoba mencerna semua informasi yang diberikan.
Dr. Irzi mengangguk lagi. "Benar. Sistem yang kami kembangkan bekerja dengan mentransfer kesadaran kalian ke titik waktu tertentu, tanpa memindahkan tubuh fisik kalian. Itu sebabnya mesin ini bisa dibuat lebih kecil, karena tidak memerlukan peralatan besar seperti yang dibayangkan orang pada umumnya. Begitu kami menguji fungsinya, kami akan mulai mengembangkan versi yang lebih besar yang mampu mengirimkan tubuh fisik ke masa lalu atau masa depan."
Furqon dan Zafran saling memandang, merasa lebih tenang setelah penjelasan tersebut. Mereka tahu bahwa meskipun ini adalah prototype, mesin ini memiliki potensi luar biasa. Mereka juga sadar bahwa perjalanan waktu tidak hanya tentang teknologi, tetapi tentang pemahaman dan pengendalian yang hati-hati.
"Apakah kami akan langsung mengujinya?" tanya Zafran, kini lebih bersemangat.
Dr. Irzi tersenyum. "Tidak untuk sekarang. Kami masih akan melakukan beberapa uji coba internal sebelum melibatkan kalian. Tapi kalian akan menjadi yang pertama untuk menggunakannya ketika saatnya tiba."
Dengan pemahaman baru tentang mesin yang mereka hadapi, Furqon dan Zafran merasa lebih siap untuk tantangan yang akan datang. Mereka tahu bahwa meskipun ini adalah permulaan yang kecil, perjalanan mereka dalam mengungkap rahasia waktu baru saja dimulai.