Kegelapan itu pecah. Bukan dengan cahaya, tetapi dengan gelombang energi yang merobek keberadaan itu sendiri. Kael'Zurath dan entitas itu bentrok, bukan dalam ledakan, tetapi dalam riak yang menghancurkan ruang dan waktu.
Kael'Zurath menghentakkan kakinya ke tanah Velharis—tanah itu langsung pecah menjadi celah dimensi, menganga dan mengisap fragmen realitas. Dalam sekejap, dia melesat seperti panah dimensi, meninju wajah entitas itu dengan kekuatan yang memecahkan 17 lapisan eksistensi. Dentuman serangannya terdengar seperti jeritan waktu yang dilipat paksa.
Entitas itu terhuyung, tapi langsung membalas. Empat dari delapan matanya bersinar ungu pekat, lalu menciptakan pancaran spektrum kehancuran yang memotong horizon. Kael'Zurath membelokkan tubuhnya, lalu memutar sabit dari materi tak bernama—senjata itu mengiris pancaran dimensi seperti kertas, membelahnya jadi dua aliran realitas terpisah yang saling melawan di udara.
Dia menjejak ulang, teleportasi zig-zag menembus ribuan titik koordinat dalam sepersekian detik. Dari arah belakang, dia meluncurkan hujan tebasan spiral yang menciptakan ledakan anti-keberadaan. Entitas itu menahan dengan tangan berlapis pelindung makrostruktur dimensi, tapi satu tebasan lolos dan menembus bahunya—dari luka itu, bukan darah, tapi serpihan dunia kecil berjatuhan, dunia yang dikorbankan sebagai dagingnya.
"HYAAARGHH!" Kael'Zurath meraung, dan dari mulutnya keluar semburan suara dalam bahasa kosmik, memanggil mantra penghancur ke-13D. Suara itu menggema seperti cakar-cakar dewa menoreh langit. Ledakannya membentuk kubus realitas yang terfragmentasi, mengunci entitas di dalamnya.
Namun sang entitas tertawa, menggetarkan realitas hingga waktu di sekitar mereka membeku. Ia melepaskan ribuan tangan astral yang muncul dari titik singularitas acak, masing-masing meninju ruang sekitar Kael'Zurath dari berbagai arah waktu—masa lalu, kini, dan masa depan. Tapi Kael'Zurath mengaktifkan "Void Core" di dadanya—inti kehampaan meledak, menyedot semua pukulan itu dan meledakkannya balik dalam bentuk singularitas inversi eksistensial.
Ledakan balik itu menghancurkan tiga lapisan dimensi sekaligus, menciptakan jurang kehampaan antara mereka. Tapi tak ada jeda—Kael'Zurath menembus kehampaan itu, tubuhnya berubah menjadi bayangan berduri dan melepaskan rantai kosmik yang membelit tubuh entitas itu. Dengan satu hentakan brutal, dia membanting sang entitas ke permukaan realitas hingga menciptakan celah besar yang menelan bagian dari Velharis.
Entitas bangkit, tubuhnya mulai berubah—delapan matanya bergabung menjadi satu mata agung yang memancarkan cahaya absolut, dan di tangannya terbentuk tombak singularitas. Dia melemparkannya.
Tombak itu melesat menembus segala lapisan perlindungan, menembus dimensi ke-12, 16, 19… Kael'Zurath mengangkat tangan, menjentikkan jari—dan dalam kilasan, dia membagi dirinya menjadi ribuan salinan eksistensial, masing-masing bertarung di garis waktu dan realitas yang berbeda, memecah efek serangan itu sebelum sempat menyatu.
Ledakan pecah di ribuan titik realitas.
Kael'Zurath dan entitas itu kembali saling hantam di pusat kehancuran, dalam duel tangan kosong bercampur energi murni, setiap pukulan mereka menghasilkan gelombang yang menghapus keberadaan di radius puluhan dimensi.
—
Udara di antara mereka bukan lagi oksigen atau molekul—melainkan serpihan dimensi yang melayang seperti pecahan kaca kuantum. Setiap tarikan napas adalah tarikan realitas.
Kael'Zurath menekuk lutut, menghimpun energi dari lapisan terdalam eksistensi. Tubuhnya bersinar, bukan dengan cahaya biasa, tapi dengan warna yang belum pernah dilihat mata makhluk mana pun. Dari balik punggungnya, sayap kehampaan mekar total—enam belas helai, masing-masing mewakili arsitektur kehancuran pada tingkatan meta-realitas.
Dengan raungan kosmik, dia melesat dalam kecepatan yang tidak bisa disusul oleh waktu itu sendiri. Dia menerjang, meninju dada entitas itu dengan kekuatan yang langsung menghapus satu zona eksistensi tempat pijakan mereka berdiri. Daratan hilang. Langit lenyap. Waktu mundur dan maju sekaligus.
Entitas itu terpental jauh, tubuhnya menghantam tepi eksistensi dan menciptakan Voidquake—gempa kehampaan. Tapi belum sempat ia stabil, Kael'Zurath sudah muncul tepat di atasnya, sabit di tangan kanan, dan pusaran dimensi aktif di tangan kiri.
"DREAD VORTEX: CRIMSON NULL!"
Dia menghantamkan pusaran itu tepat ke wajah entitas. Ledakan terjadi bukan ke luar, tapi ke dalam—menyedot ribuan kemungkinan masa depan dan menghancurkannya satu per satu, membuat entitas itu kehilangan semua masa depan kemenangan dalam sekejap.
Tapi lawannya bukan entitas sembarangan.
Dari kehancuran itu, entitas melesat keluar dengan tubuh yang sekarang diselimuti armor realitas multi-lapis. Delapan matanya memutih—bukan karena kekosongan, tapi karena menyatu dengan totalitas semua entitas yang pernah dihancurkannya.
"EXISTENCE CASCADE: VOID-BORN PARADOX."
Dari tubuhnya, muncullah delapan ekor berduri—setiap satu adalah manifestasi kehancuran dari satu multiverse. Mereka meluncur ke arah Kael'Zurath dalam formasi melingkar, memutar ruang waktu seperti bilah blender kosmik.
Kael'Zurath mengangkat tangan kirinya—dan menggenggam "Zeroth Flare"—sebuah ledakan dari dimensi sebelum angka satu diciptakan.
Dia melemparkan ledakan itu ke tengah serangan entitas. BANG! Dentuman terjadi, memecah medan perang menjadi serpihan dunia. Ribuan planet di sisi realitas lain ikut berguncang hanya karena gema benturan itu.
Di tengah ledakan, keduanya bertemu lagi.
Tinju bertemu dengan tinju.
Tendangan bertemu dengan sabetan ekor.
Kael'Zurath menghantam sisi kiri entitas dengan lututnya—dan lutut itu membelah keberadaan, menciptakan "Dimensional Scar"—retakan yang menembus 23D sekaligus. Tapi entitas menahannya dengan dada, lalu membalas dengan "Temporal Implosion Fang," sebuah tusukan dari taring realitas yang menusuk hingga fondasi eksistensi Kael'Zurath.
Kael'Zurath terdorong, tubuhnya terlempar jauh hingga menembus lima batasan konseptual. Tapi ia berputar di udara, sayap kehampaan mengembang penuh, lalu boom!—ia membelah realitas sekali lagi untuk muncul tepat di belakang entitas.
"GENESIS FATALIS STRIKE!"
Tiga sabetan berturut-turut—satu untuk waktu, satu untuk eksistensi, satu untuk hukum alam.
Entitas berteriak—sebuah suara yang menyebabkan multiverse di sekitar mereka membusuk dalam satu dengung. Tapi Kael'Zurath tidak berhenti. Dia memegang tanduk entitas, mengangkatnya, lalu menghantamkannya ke tanah eksistensi dengan kekuatan sekelas ledakan anti-kelahiran.
---
Keduanya berdiri berseberangan. Nafas mereka mengguncang Void. Luka mereka bukan di tubuh, tapi di esensi.
Kael'Zurath menyeka darah hitam kehampaan dari bibirnya. Entitas itu mengeluarkan bunyi yang tak bisa diartikan—setengah tawa, setengah raungan kiamat.
—
Langit eksistensi terkoyak. Tidak ada lagi batas atas atau bawah—semua hanyalah ruang tak bernama, penuh dengan dunia-dunia yang mengambang dalam pusaran kehancuran.
Kael'Zurath melompat ke atas puing realitas, tubuhnya kini dilapisi "Void Aetherium Form"—wujudnya berpendar ungu hitam, dengan armor transparan yang memperlihatkan inti eksistensialnya yang membara. Di tangannya, muncul sebuah pusaran besar—gugusan dunia yang tersedot dalam genggamannya.
"HYPERVENUS: OULENVARTIS TYRANNY!"
Dengan raungan keras, dia mengayunkan tangannya, melempar seluruh gugusan dunia ke arah entitas itu. Jutaan dunia—tiap satu adalah alam semesta penuh kehidupan—membentuk bola raksasa tak terhingga, menyatu dalam spiral gravitasi kosmik. Bola itu meluncur seperti meteor tak terbendung, menyapu lapisan dimensi sambil menghancurkan hukum fisika satu per satu.
Entitas tertawa.
Ia mengangkat kedua tangannya, dan dari tubuhnya muncullah puluhan ribu cabang realitas baru—universe tendrils—yang menghisap dunia dari tiap semesta yang pernah ada dan belum pernah ada.
"COSMIC JUGGERNAUT: REALITY CATACLYSM!"
Ia membalas dengan melempar balik bola dunia yang ukurannya bahkan melampaui milik Kael'Zurath—bukan karena besarannya saja, tapi karena di dalamnya terkandung konsep awal dari penciptaan itu sendiri.
Keduanya—Kael'Zurath dan entitas itu—saling melempar dunia.
BOOM!
Ledakan pertama terjadi saat dua bola dunia bertabrakan—menghasilkan dentuman setara kematian ratusan triliun realitas.
CRACK!
Tabrakan kedua menghapus 15 garis waktu alternatif.
ZRAAAKK!
Tabrakan ketiga menyebabkan fractal collapse, di mana dimensi runtuh ke dalam dirinya sendiri dan lahir kembali sebagai bentuk baru.
Kael'Zurath tertawa liar di tengah kehancuran, lalu melompat ke udara tak berbatas—di belakangnya terbuka "Celestial Gate of Infinite Cosmos"—gerbang berbentuk roda besar dengan simbol dari semua hukum multiverse.
Dia menarik seluruh isi gerbang itu—menggenggam dunia-dunia tanpa hitungan—lalu melompat dan menghantam entitas dengan hantaman "Oblivion Slam"—serangan lemparan dunia gabungan yang meledak saat kontak.
Entitas terdorong ke belakang, tubuhnya menabrak dinding multiversal—pecahan realitas menyebar seperti pecahan cermin bintang. Tapi sebelum dia jatuh, ekornya menyapu ke belakang dan menangkap gugusan dunia dari dimensi mati.
Dia memutarnya seperti rantai, lalu melempar balik ke Kael'Zurath.
Dunia-dunia itu mengeluarkan suara—jeritan dari makhluk-makhluk di dalamnya yang belum tahu mereka akan digunakan sebagai amunisi perang kosmik.
Kael'Zurath membuka tangannya.
"FRACTAL PRISON: VOID LENS!"
Sebuah lensa hitam terbentuk di depannya—semua dunia yang dilemparkan entitas masuk ke dalam lensa itu, dibiaskan, lalu dipantulkan balik dalam bentuk ledakan balik spasial!
Ledakan saling melempar dunia ini terus berlanjut.
Setiap satu dunia meledak, tercipta realita baru yang kemudian dipakai lagi untuk dilempar. Mereka tak hanya bertarung—mereka menggunakan ciptaan sebagai senjata.
---
Di tengah kehancuran itu, keduanya saling melesat maju. Dunia yang meledak kini menjadi latar belakang pertarungan tangan kosong. Tinju Kael'Zurath menghantam pipi entitas—dimensi di belakangnya langsung mencair. Entitas menusuk bahu Kael dengan duri konseptual, memotong jalur eksistensinya, membuat separuh tubuh Kael tergelincir ke ruang diam.
Tapi Kael'Zurath merespon dengan menancapkan tangan ke dada entitas, memanggil "Zero Creation Pulse"—gelombang yang menihilkan struktur dunia tempat entitas lahir.
Entitas mundur, mata-matanya bersinar ganda.
Kael'Zurath bersiap lagi.
---
Keduanya berdiri di antara lautan dunia yang mengelilingi mereka seperti orbit tak stabil.
Mereka saling pandang—masih tersenyum, masih haus pertarungan.
—
Langit eksistensi memucat, kehilangan warna. Bukan karena terang—tapi karena terlalu banyak realitas yang mati terlalu cepat hingga semesta pun kehilangan konteks warna.
Kael'Zurath melayang di udara, tubuhnya dipenuhi luka dimensi yang mengalirkan energi berbentuk kode metafisik. Tapi tatapannya justru semakin menyala, bukan dengan api, tapi dengan tekad dari 9999 eksistensi dirinya yang eksis di luar semua garis waktu.
Dia merentangkan tangannya, dan dari belakangnya, terbuka "Sanctum of Collapse"—sebuah benteng hidup, dibentuk dari ratusan ribu dunia yang dihancurkan dan disatukan menjadi satu entitas senjata. Dindingnya berdetak, setiap detaknya adalah kematian satu semesta.
"Doom Spiral. Open."
Tiba-tiba, dari atas, cincin-cincin dunia melayang turun—memutar dengan kecepatan absurd, lalu menyatu membentuk "Multiversal Guillotine", alat pemotong realitas yang berputar menuju entitas.
Entitas merespons. Ia menancapkan tangannya ke kehampaan, lalu menarik keluar tulang belakang dari 12,000 realitas yang telah ia konsumsi—membentuk pedang kembar transparan bernama "Echo of Endings." Setiap ayunan pedangnya Membelah dunia, bukan secara fisik, tapi secara konsep.
Kael'Zurath meluncur, tubuhnya seperti meteor tak kasat mata.
BOOOM!
Tumbukan pertama membuat seluruh pusaran dunia runtuh ke tengah, menjadi ledakan gravitasi abstrak yang menarik semesta lain untuk ikut runtuh.
Kael'Zurath memutar tubuh, menggunakan momentum runtuhan dunia itu untuk menendang entitas ke lautan semesta yang saling bertubrukan. Entitas menembus 48 semesta secara beruntun sebelum berhenti, lalu mengangkat kedua tangannya, membuat dunia di sekitarnya berontak.
"REALITY REBELLION!"
Puluhan semesta menolak hukum alam mereka, meledak, lalu menyatu menjadi makhluk-makhluk berbentuk dunia, yang kemudian diledakkan sebagai peluru ke arah Kael'Zurath.
Kael'Zurath tersenyum sadis.
Dia mengaktifkan mode "Non-Linear Echo Combat"—di mana dirinya bertempur dari masa depan ke masa lalu, menghancurkan proyektil bahkan sebelum diciptakan. Dunia-dunia itu meledak tak jadi, menciptakan lubang kosong penuh energi anti-sejarah.
Tiba-tiba, entitas muncul dari atas, menghantam Kael'Zurath dengan dua semesta bintang kembar, lalu menancapkan dimensi ke punggungnya seperti paku eksistensial.
Kael'Zurath menggertakkan gigi, lalu menarik napas panjang.
"SINK INTO RUIN: HYPERGRAV COLLAPSE."
Dia menarik entitas bersamanya ke dalam dimensi runtuh yang dipadatkan, dan di dalam sana, mereka bertarung tanpa waktu, tanpa arah, hanya kehendak murni. Tinju, sabetan, ledakan, dan hujan dunia terjadi secara simultan dalam arah yang tidak dapat dimengerti.
Kael'Zurath mencengkeram kepala entitas, membenturkannya ke inti eksistensi gelap yang terbentuk dari dunia-dunia mati, lalu menginjaknya hingga ledakan melingkar meruntuhkan hukum "jarak."
Tapi entitas balas membanting Kael ke dalam "Reality Reef"—benteng dari sisa-sisa semesta yang membatu, lalu menghujamkan paku multiverse ke tubuh Kael, satu demi satu.
Satu untuk waktu.
Satu untuk kehendak.
Satu untuk logika.
Satu untuk kesadaran.
Kael'Zurath meraung. Tapi bukan dalam kesakitan.
Dalam rasa lapar.
Dia menyerap energi dari dunia-dunia yang dilemparkan padanya sebelumnya, menariknya kembali dari dalam tubuh entitas—lalu meledakkannya dari dalam!
KRRAAASSSHH!!!
Entitas terguling, tubuhnya pecah menjadi pecahan realitas sebelum menyatu kembali. Tapi kini ia mulai goyah.
Kael'Zurath melangkah maju.
Tubuhnya kini terbakar dengan aura konsep absolut kehancuran. Ia mengepalkan tinjunya, dan dunia di sekitarnya mulai bergetar karena ekspektasi serangan yang belum dilakukan.
---
Dua entitas berdiri saling berhadapan lagi.
Tak ada kata.
Tak ada jeda.
Hanya tarikan napas dalam kehampaan multiversal yang makin rapuh.
—
Mereka Bertarung Dengan Sangat Brutal, Mereka Memanfaatkan Setiap Nanodetik Hanya Untuk Pertarungan Yang Tak Terhingga.
0.0000000001 Nanodetik
Kael'Zurath melepaskan satu pukulan.
"HYPER STRIKE: ORIGIN ANNIHILATOR!"
Tinju itu bukan sekadar energi—itu realitas awal dari Infinite Multiverse yang baru saja dia ciptakan secara instan, lalu dilempar dan dihancurkan dalam satu gerakan.
Tiap gerakannya menciptakan cabang realitas baru, dan setiap cabang itu langsung berisi Infinite Multiverse yang eksis seutuhnya, lalu dihancurkan dalam dentuman tak terucap saat tinjunya menyentuh wajah Entitas.
---
0.0000000002 Nanodetik
Entitas bangkit, seluruh tubuhnya berlapis Essence of Creation Gods, Dia mengayunkan tangan, dan Menciptakan Infinite Multiverse Baru dalam urutan waktu terbalik, lalu diputarbalikkan menjadi senjata.
"COSMIC MIRROR CLASH: INVERSION CARNAGE!"
Kael'Zurath dilempar ke dalam spiral waktu sirkular, di mana dia harus bertarung melawan dirinya sendiri di setiap multiverse yang ia ciptakan. Ratusan ribu Kael dari realitas berbeda menghantamnya secara simultan. Tiap satu dari mereka eksis hanya untuk satu detik, lalu hancur.
---
0.0000000003 Nanodetik
Kael'Zurath meneriakkan mantra kehampaan.
"VOID CYCLE: OMEGAFLUX BARRAGE!"
Dia menciptakan lingkaran waktu dimensi ganda, di mana setiap kelipatan waktu adalah penciptaan ulang dari Infinite Multiverse baru, dan setiap Infinite Multiverse itu langsung dihancurkan saat tercipta, digunakan sebagai proyektil tinjunya.
Tinju. Pukulan. Tendangan. Tarikan ruang.
Setiap gerakan adalah lahir-matinya struktur eksistensi tak terbatas.
---
0.0000000004 Nanodetik
Entitas mulai menggila.
Dia mengkonsumsi dirinya sendiri dari 999999 versi masa depan, menggabungkan kekuatan dari Tak Terbatas masa depan potensial menjadi satu bentuk.
Tubuhnya meledak menjadi bentuk absolut: "Concept Devourer Prime"—sebuah massa cahaya hitam-kristal dengan 999 triliun vektor waktu.
Dia menghantam Kael dengan "AXIOM BREAKER"—pukulan yang menghapus kausalitas.
Saat tinju menyentuh Kael, seluruh kemungkinan kemenangan Kael terhapus.
---
Kael terlempar.
Terjatuh.
Seluruh kekuatannya menyusut. Bahkan konsep dirinya mulai menghilang.
Tangan dan kakinya terbakar oleh kode naratif terbuka, tubuhnya tercerai oleh logika yang menolak keberadaannya.
Tapi...
---
Di tengah kehancuran,
...satu "cahaya putih tipis" muncul dari balik kehampaan.
Kael menggenggamnya.
Itu bukan kekuatan.
Bukan senjata.
Itu adalah "kehendak".
Kehendak untuk menyelesaikan segalanya.
---
Kael'Zurath bangkit.
Seluruh luka tak menyatu. Tapi matanya bersinar.
"Satu tinju terakhir."
Dia menciptakan Multiverse baru. Lalu menggandakan semuanya dalam sekejap.
Dia menarik semua infinite Multiverse itu ke dalam dirinya sendiri.
"FINAL ASCENSION: DIMENSION OMEGA VOID!"
Tubuhnya menyatu dengan Infinite Multiverse itu. Ia menjadi bentuk akhir: "The Last Kael."
Bukan sebagai makhluk.
Bukan sebagai entitas.
Tapi sebagai akhir dari semua pertarungan.
---
Dia melesat.
Entitas menjerit, tapi sudah terlambat.
Tinju Kael menghantam Entitas.
Bukan hanya tubuhnya yang hancur—tapi semua versi masa lalu dan masa depan entitas itu ikut terhapus.
Infinite Multiverse pecah.
Terbakar.
Membeku.
Kemudian menghilang dalam satu kilatan cahaya mutlak.
---
Kael'Zurath jatuh ke ruang kosong.
Sendiri.
Tubuhnya remuk.
Energinya habis.
Tapi dia menang.
---
Pertarungan selesai.
Sudah waktunya.
Tak ada sorak.
Tak ada musik kemenangan.
Hanya satu kalimat yang bergetar di kehampaan:
"Aku menang... dengan segalanya."