Cherreads

KotaGG: Gerbang yang Tak Boleh Dibuka

KotaGG_Official
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
11
Views
Synopsis
Kau tahu rasanya mimpi buruk yang terasa nyata? Yang ketika kau bangun, kau masih bisa mencium bau tanah basah dan darah basi? Itu bukan mimpi. Itu undangan. Dan Rei menerimanya.
VIEW MORE

Chapter 1 - BAB 1: Undangan dari Kuburan

Kau tahu rasanya mimpi buruk yang terasa nyata?Yang ketika kau bangun, kau masih bisa mencium bau tanah basah dan darah basi?Itu bukan mimpi. Itu undangan.Dan Rei menerimanya.

Wahana KotaGG awalnya hanya gimmick horor keliling biasa. Rumah hantu dengan teknologi VR. Suara bisikan, efek visual, dan sedikit guncangan tubuh untuk membuatmu merasa ketakutan. Aman. Terduga.

Tapi versi terbaru mereka... tidak masuk akal. Mereka buka lokasi tetap. Di tengah kuburan tua, di luar kota. Tak ada promosi. Tak ada tiket online. Hanya selebaran yang muncul di rumah orang-orang tertentu. Selebaran Rei ditemukan tergelincir di bawah pintu rumahnya. Tak ada cap. Tak ada pengantar.

Cuma satu kalimat:

"Selamat datang kembali, Rei."

Ia bahkan belum pernah ke tempat itu.

Kuburan tempat wahana itu berdiri disebut Tanah Belakang, lahan pemakaman kuno yang bahkan tidak masuk peta resmi. Warga sekitar bilang tidak ada yang dikubur di sana lagi sejak insiden penggalian tahun 1983—saat para pekerja menemukan liang kubur yang bergetar sendiri di malam hari.

Kini di atasnya berdiri sebuah tenda sirkus raksasa. Lampu-lampunya tidak berkedip, tidak pula terang. Hanya redup seperti lilin di angin. Sunyi. Tanpa antrean. Tanpa suara.

Hanya penjaga di gerbang. Wajahnya ditutupi masker kain hitam.

"Rei," katanya tanpa memperkenalkan diri."Kau kembali. Ikuti garis merah. Jangan keluar jalur. Jangan menoleh jika kau mendengar namamu dipanggil."

"Kalau aku menoleh?" tanya Rei, setengah bercanda.Penjaga itu diam sejenak.Lalu menjawab pelan, "Dia akan tahu wajahmu."

BAB 2: Langkah ke Neraka

Di dalam, semua sunyi. Bahkan napas sendiri terdengar seperti teriakan. Dinding lorong berlapis kain hitam basah—seperti dilumuri darah yang belum mongering.

Rei berjalan.

Setiap langkah terasa lebih berat. Seolah tanah di bawahnya bukan lantai… tapi dada manusia yang mencoba bangkit.

Lalu terdengar suara:"Rei..."

Bukan suara siapa-siapa. Itu suara ibunya. Yang dikubur delapan tahun lalu. Suara yang hanya ia dengar di mimpi-mimpi terburuknya.

"Kenapa kamu tinggalin aku di bawah sendirian, Rei..."

Ia menoleh.

Dan melihat sesuatu.

Bukan ibunya. Tapi sesuatu yang memakai wajah ibunya.Matanya berlubang, tapi tetap menangis. Darah mengalir dari mulutnya yang tak berhenti tersenyum."Terima kasih sudah kembali... gerbang tak bisa dibuka tanpamu..."

Konflik Utama: Kau Bukan Pengunjung. Kau Persembahan.

Wahana ini adalah pemanggil. Sebuah ritual yang dibungkus sebagai hiburan. KotaGG dibangun di atas situs pengikatan roh, tempat manusia dahulu dikubur hidup-hidup untuk menyegel sesuatu.

Dan sekarang, mereka ingin membukanya kembali.

Rei bukan hanya target acak. Ia adalah keturunan dari pengunci gerbang pertama. Darahnya, kehadirannya, adalah kunci terakhir.Setiap lorong yang dilalui Rei bukan desain wahana—itu adalah bagian tubuh makhluk yang terkunci di bawah tanah. Organ demi organ.Dan saat ia sampai ke ujung...Sang entitas akan melihatnya.Dan keluar.

Kamu masih mau lanjut bab 3?Kalau iya, kita masuk ke bagian penghuni lorong, dan rahasia siapa sebenarnya "penjaga gerbang".

Tapi ingat, setiap kata yang dibaca… adalah satu langkah mendekat. 😈