Beberapa hari setelah Kael meninggalkan Zilerra, kedamaian semu menyelimuti kota. Vilma mulai sedikit tenang, namun Kilyuna malah terlihat makin sibuk. Ia terus berlatih hingga larut malam dan sering terlihat berbincang dengan anggota Party Velhira.
Suatu pagi, Kilyuna mendekati Vilma di dapur.
"Aku akan pergi."
Vilma menghentikan gerakannya. "Ke mana?"
"Lembah Nahi. Misi peringkat S. Kami—aku dan Party Velhira—akan membantai kelompok orc pemberontak yang menyerang pemukiman manusia."
Vilma menatapnya dalam diam.
"Jadi... kau sudah bergabung dengan mereka?"
Kilyuna tersenyum kecil. "Belum resmi. Tapi **Velhira—ketua mereka—melihat sesuatu dalam diriku. Katanya, mataku bukan cuma aneh. Katanya itu adalah tanda dari Dimensi Pertahanan… dan mungkin, aku bisa jadi petualang tingkat kerajaan."
Vilma menunduk. "Kau senang dengan itu?"
"Aku nggak tahu. Tapi... ini bisa jadi jalan buat aku nggak diremehkan lagi."
---
Lembah Nahi dikenal sebagai wilayah penuh kabut dan rawa. Di sanalah suku orc yang dulu terdesak mulai membentuk koloni militer. Mereka bukan orc biasa—mereka bersenjata sihir, dan dipimpin oleh Orc Shaman yang punya jimat dari dunia iblis.
Party Velhira menerima misi itu dari komandan distrik, dan hanya mereka yang cukup kuat untuk melakukannya. Tapi mereka tahu medan berat… dan butuh satu orang lagi yang bisa bergerak bebas, cepat, dan tak takut menghadapi kematian.
Mereka memilih Kilyuna.
---
Di malam sebelum keberangkatan, Velhira sendiri menemui Vilma.
"Aku tahu siapa dia bagimu," katanya sambil memandangi langit. "Dan aku tahu, matamu bukan dari dunia ini."
Vilma menegang.
"Jaga kota ini sementara kami pergi. Tapi ingat… jika Kilyuna tak kembali, aku akan menuntut balasan."
Tanpa menunggu jawaban, Velhira pergi.
---