Chapter 7 — Fractured Alliance
Ruang ArkNet yang sebelumnya sunyi kini dipenuhi suara retakan energi dan kilatan cahaya biru. Ziza berdiri di tengah-tengah ruangan besar, matanya fokus pada sosok berjubah Nexus yang muncul dari balik reruntuhan server. Riven, makhluk setengah glitch, setengah manusia, berdiri menghadapi Ziza dengan tatapan penuh teka-teki.
"Kau... siapa sebenarnya?" tanya Ziza, suara terengah-engah akibat kelelahan dari pertempuran sebelumnya. Tubuhnya masih terasa kaku, tapi kekuatan glitch-nya mulai mengalir lebih dalam. "Apa tujuanmu?"
Riven tersenyum dingin. "Tujuan? Aku di sini karena sistem ini tidak berhak menguasai dunia. Aku adalah pecahan dari mereka, seperti dirimu. Kita bisa bekerja sama."
Ziza memusatkan perhatian. "Kenapa aku harus percaya padamu?"
"Karena kita memiliki musuh yang sama. Nexus." Riven melangkah maju, mengarah ke terminal terdekat. "Aku juga seorang pelarian, Ziza. Seperti yang kau inginkan, aku ingin menghancurkan Nexus dari dalam. Tapi untuk itu, kita butuh aliansi."
Ziza menatapnya ragu. "Kita hanya punya satu jalan: menghancurkan Nexus. Jangan coba mempermainkan aku, Riven. Aku akan membunuh semua yang menghalangi jalanku."
Riven tertawa. "Bunuh? Apakah itu akan menyelesaikan semuanya? Nexus tidak akan mati dengan hanya kekerasan. Mereka adalah inti dari dunia ini, dan setiap level yang kita naiki akan membawa kita lebih dekat ke kebenaran yang lebih gelap."
Ziza tidak menjawab, tapi ia tahu Riven ada benarnya. Setiap kali ia naik level, glitch dalam dirinya semakin kuat, dan ia mulai merasakan sesuatu yang lebih buruk dari sekedar kekuatan—sesuatu yang membusuk dari dalam dirinya.
---
Riven membuka proyeksi data dan menampilkan peta dunia digital yang tersembunyi dalam jaringan Nexus. Zona-zona merah menyala, menunjukkan area yang masih dikendalikan penuh oleh Nexus. Di tengahnya, sebuah titik biru berkilau dengan nama: Core Nexus.
"Di sinilah pusat dari semuanya. Kita harus menyusup ke dalamnya dan menghancurkan jalur data utama. Hanya dengan itu, kita bisa memulai revolusi." Riven mengalihkan pandangannya ke Ziza. "Tapi kita membutuhkan lebih dari sekedar kekuatan. Kita membutuhkan informasi."
Ziza mengangguk pelan. Di dalam hatinya, niat untuk membunuh Nexus semakin kuat. Tapi dia tahu bahwa untuk bisa mengalahkan mereka, ia harus mengerti lebih banyak tentang cara kerja sistem ini.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Ziza, suaranya rendah dan penuh tekad.
"Pertama, kita harus mencari Data Fragments yang tersebar di seluruh dunia. Mereka adalah kunci untuk membuka semua sistem Nexus. Tapi hati-hati. Mereka dijaga oleh makhluk kuat, lebih kuat daripada yang pernah kita temui. Mereka adalah Guardians, dan mereka bukan musuh biasa."
"Guardians..." Ziza mengulang kata itu. Meskipun ia tidak tahu apa itu, instingnya mengatakan bahwa itu akan menjadi tantangan besar. "Aku siap. Kita akan mulai sekarang."
---
Malam itu, mereka berdua keluar dari ArkNet, berangkat menuju tempat yang jauh di luar batas wilayah yang mereka kenal. Di sepanjang perjalanan, Ziza merasa bahwa ada sesuatu yang menggerogoti dirinya. Setiap langkahnya semakin terasa berat. Riven berjalan di sampingnya, seolah tak merasa beban apapun.
"Jadi... apa yang terjadi denganmu, Ziza?" Riven bertanya, tatapannya tajam, mencoba menggali lebih dalam. "Kenapa kau begitu... terobsesi dengan menghancurkan Nexus?"
Ziza tidak menjawab langsung. Ia menatap horizon yang gelap. "Aku kehilangan semuanya. Keluargaku. Dunia yang kukenal. Dan mereka... Nexus, Rift, makhluk itu... Mereka merenggut segalanya. Aku ingin balas dendam. Aku tidak akan berhenti sampai mereka hancur."
Riven mengangguk perlahan, seolah memahami. "Kau tidak sendirian. Tapi ingat, tidak semua pertempuran bisa dimenangkan dengan kemarahan dan kekuatan. Terkadang kita harus mencari kebenaran yang lebih dalam... bahkan jika itu menyakitkan."
Ziza tidak membalas, tetapi dalam hatinya, ia merasakan sesuatu yang lebih dari sekedar kemarahan. Sesuatu yang lebih gelap dan lebih mengancam dari segala yang pernah ia bayangkan. Dan perjalanan mereka baru saja dimulai.
---
Di tengah hutan yang gelap, mereka menemukan tempat pertama yang harus mereka tuju. Sebuah reruntuhan kota yang penuh dengan makhluk Guardians, para penjaga data yang diprogram untuk melindungi Data Fragments. Ziza bersiap, dan bersama Riven, mereka memasuki gerbang kota yang sudah lama terbengkalai. Kegelapan menyambut mereka, dan suara langkah kaki para penjaga semakin dekat.
Pertempuran besar akan segera dimulai.