Bab 12 - Damai Sementara, Langkah Baru
Beberapa minggu setelah peluncuran Skyberries, suasana apartemen kecil tiga bersaudara di New York berubah. Tidak lagi tentang kode rumit Bitcoin atau email-email panjang kepada komunitas pengembang. Kini, suara musik lo-fi dari Skyberries menggema pelan tiap malam, menemani Milimnava dan Wiliam James yang terus memperbaiki detail kecil dari game tersebut.
Namun, kedamaian itu sempat terusik.
Suatu sore, Milim mendapat kabar dari teman Arvid: sang kakak sedang berkencan. Bukan hal aneh, tentu, tetapi Wiliam yang kepo langsung merancang ide konyol—mengajak Milim berpura-pura sebagai pacar Arvid yang sedang diselingkuhi, untuk "mengganggu sedikit" kehidupan asmara kakaknya. Milim awalnya menolak, tapi akhirnya ikut karena bosan.
Aksi mereka tidak berjalan mulus. Arvid yang pulang dengan wanita cantik bernama Clarissa Myles, seorang analis keuangan, langsung curiga. Clarissa yang cerdas juga cepat menangkap kejanggalan. Dalam beberapa menit, skenario itu runtuh.
Dengan canggung, Milimnava akhirnya mengaku, "Aku adiknya Arvid, bukan pacarnya. Maaf atas kekacauan ini…"
Clarissa tertawa kecil, "Kalian aneh sekali. Tapi lucu juga."
Malam itu berakhir dengan permintaan maaf dan pizza hangat. Namun satu hal tetap bertahan: Clarissa sama sekali tidak tahu bahwa Milim dan Wiliam adalah pencipta Skyberries. Ia bahkan pernah bilang, "Aku nggak suka game. Bikin bodoh."
Sementara itu, Skyberries diam-diam meledak. Bukan lewat YouTube—karena tahun 2011 belum ada live streaming dan budaya viral gaming seperti sekarang—tapi lewat forum-forum indie seperti Reddit dan 4chan. Gamer menyukainya karena satu alasan: Skyberries bikin tenang.
> "Nggak ada level, nggak ada skor, cuma kamu dan buah di langit," tulis seorang pengguna Reddit.
> "Game ini anti-kapitalis. Rasanya seperti terapi."
Lonjakan pemain membuat server portal tempat mereka mengunggah game itu sempat down. Milim dan Wiliam akhirnya meminta tolong ke kenalan developer indie mereka untuk membantu membuatkan versi aplikasi mobile—iPhone dan Android.
"Jangan tambahkan iklan atau sistem beli-belian. Biarkan tetap sederhana," kata Wiliam.
Developer itu mengangguk. Ia tahu, Skyberries bukan sekadar game. Ini adalah pelarian kecil dari dunia yang makin bising.
---