Cherreads

Hidupku di Balik Rumah Besar: Kisah Liana sang Maid Kucing

Amariアマリ
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
713
Views
Synopsis
Liana Nekomori bukanlah gadis biasa. Terlahir dengan telinga kucing dan ekor yang anggun, ia hidup di pinggiran hutan, dijauhi oleh warga desa yang takut akan "kutukan" dalam darahnya. Di balik keanehan yang dilihat orang, Liana hanya seorang anak polos yang mencintai alam, suka berbicara pada kupu-kupu, dan selalu rindu pelukan hangat ibunya. Saat ibunya meninggal, dunia yang sepi menjadi semakin sunyi. Hingga suatu hari, sebuah kereta hitam membawanya keluar dari keterasingan. Dibawa oleh wanita bangsawan misterius bernama Lady Valtina, Liana ditawari tempat tinggal dan pekerjaan sebagai pelayan di sebuah mansion megah di kota Luthienne. Namun, rumah besar itu menyimpan lebih dari sekadar dinding megah dan lantai yang berkilau—ada rahasia, tawa, persahabatan, dan secercah cahaya yang perlahan membuka jalan Liana menuju jati dirinya yang sebenarnya. Sebuah kisah fantasy slice of life dengan sentuhan drama ringan dan komedi hangat, tentang tumbuh dewasa, menemukan tempat yang disebut “rumah,” dan mengenali bahwa perbedaan bukanlah kutukan—melainkan anugerah.
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1: Telinga yang Tak Biasa dan Harapan Seorang Anak

Namaku Liana Nekomori. Sejak aku dilahirkan, ada satu hal yang membuatku berbeda dari anak-anak lain di desa kecil pinggir hutan tempat aku dibesarkan—aku memiliki sepasang telinga kucing di kepalaku. Oh, dan ekor. Jangan lupakan ekornya.

Di desa tempatku tumbuh, orang-orang menyebutku "anak hutan" atau "si kutukan kucing". Sebagian besar warga takut padaku, karena katanya aku keturunan makhluk setengah siluman. Padahal, aku hanya anak biasa yang suka mengejar kupu-kupu dan tidur siang di bawah pohon.

Ibuku, satu-satunya orang yang selalu ada untukku, bilang kalau telinga dan ekorku adalah warisan dari ayah yang belum pernah kutemui. Ia mengatakan ayahku berasal dari ras kuno yang memiliki koneksi kuat dengan alam dan sihir—mungkin itu juga alasan mengapa aku bisa mendengar suara angin atau merasakan perasaan hewan di sekitarku.

Tapi hidup di desa itu bukanlah cerita yang manis. Setiap hari, aku menahan tatapan tajam dan bisikan lirih. Anak-anak lain tidak mau bermain denganku. Bahkan ketika aku menawarkan roti yang kubuat sendiri, mereka malah lari ketakutan.

"Ada sesuatu yang salah padaku?" aku bertanya pada ibu suatu malam.

Ibu mengusap kepalaku dengan lembut, menenangkan telingaku yang bergetar.

"Tidak, sayang. Dunia hanya belum siap menerima yang istimewa. Tapi suatu hari nanti, kamu akan menemukan tempat di mana kamu benar-benar dibutuhkan."

Aku tidak tahu saat itu bahwa hari itu akan datang lebih cepat dari yang kukira.

---

Pada usia sepuluh tahun, aku ditinggal ibu. Penyakit tua, kata tetua desa. Tapi aku tahu… itu karena terlalu lama menanggung beban dunia sendirian. Saat ibu dikuburkan, hanya aku yang berdiri di samping nisan batu yang dingin. Tidak ada doa. Tidak ada tangisan selain milikku.

Aku hidup sendiri setelah itu—memasak, mencuci, dan merawat rumah kecil peninggalan ibu. Kadang aku berbicara dengan kupu-kupu, atau bermain dengan kucing liar yang entah mengapa selalu datang ke halaman.

Sampai pada suatu hari, kereta kuda hitam berhenti di depan rumahku. Dari dalamnya turun seorang wanita anggun dengan rambut perak yang diikat rapi dan mata yang tajam seperti elang.

"Apakah kau Liana Nekomori?" tanyanya.

Aku hanya mengangguk, masih bingung.

"Namaku Lady Valtina. Aku mendengar kabar tentang anak setengah beastfolk yang tinggal sendirian di pinggiran hutan. Aku sedang mencari seorang maid baru untuk rumah besar milikku di kota Luthienne. Tertarik untuk ikut?"

Aku masih terlalu bingung untuk berkata-kata. Maid? Seperti… yang membersihkan rumah? Tapi… kenapa aku?

"Karena," katanya seolah membaca pikiranku, "kau memiliki aura yang langka. Dan aku yakin... tempatmu bukan di sini."

Dan begitulah awal perjalananku meninggalkan desa yang dingin, menuju kota besar… dan kehidupan baru yang tak pernah kubayangkan sebelumnya.

----