POV Orang Ketiga
Ghaidaq mengutarakan keinginannya untuk ikut bersama Thayyibah merayakan tahun baru di Bali ketika sedang sarapan bersama suaminya. Awalnya Athariq melarangnya, namun karena Ghaidaq terus merengek membujuknya, akhirnya Athariq mengizinkannya. Athariq berfikir untuk membiarkan istrinya pergi ke Bali dan mulai bergaul, dan harapannya adalah Ghaidaq terpikat kepada laki - laki lain diluaran sana. Sehingga fantasy nya melihat Ghaidaq selingkuh dan ngewe dengan orang lain akan terwujud. Ghaidaq yang diizinkan pun merasa senang, lalu kemudian segera menghubungi Thayyibah.
Ghaidaq : "Bah... suamiku mengizinkanku ikut denganmu… aku segera kesana pagi ini...", Ghaidaq mengechat Thayyibah.
Fakta sebenarnya kenapa Atha bisa berangkat duluan ke Bali, dan Thayyibah bisa memegang dua tiket untuk dirinya sendiri. Adalah karena lagi - lagi Thayyibah taruhan kembali melawan Atha. Maka tiket dan segalanya sudah disiapkan, menjaga kemungkinan salah satu dari mereka menang taruhan. Taruhannya adalah, apakah Ghaidaq akan mau berangkat ke Bali untuk menemui Atha, atau kembali menolak ajakkan Thayyibah. Thayyibah bertaruh bahwa Ghaidaq akan mau ikut, sementara menurut Atha, si Bu guru alim itu akan kembali menolak ajakkan mereka karena gengsinya yang terlalu tinggi. Namun kini Thayyibah menghubungi Atha dan menyatakan menang taruhan, karena Ghaidaq akhirnya mau ikut.
Thayyibah : "Kali ini gue yang menang Tha... Jangan Lupa 5 juta segera ditransfer kerekening gue. Hahaha…", tulis pesan Thayyibah kepada Atha.
Atha : "Oke sekarang segera gue transfer.", balas Atha.
Atha yang sebenarnya tidak terlalu mengharapkan Ghaidaq karena sudah merasa puas dengan Thayyibah yang sudah binal, tetap merasa senang meski kalah taruhan uang sebesar 5 juta. Karena pada akhirnya dia memenangkan tubuh Ghaidaq.
Atha : "Ini namanya kalah untuk menang Bah.", sambung Atha kepada Thayyibah
Sementara Ghaidaq sendiri tidak menyadari sama sekali jikalau semua ini sudah direncanakan oleh Thayyibah untuk mendapatkan uang dengan cara menjebaknya. Karena Thayyibah juga kesal ketika kalah taruhan gara - gara Ghaidaq yang dikiranya alim ternyata doyan kontol juga. Saat ini Ghaidaq sudah dirumah Thayyibah, namun sebelum berangkat Ghaidaq tidak memperhatikan barang bawaannya. Dia yang menaiki Taxi terlebih dahulu, tidak menyadari bahwa koper yang dia bawa dari rumah, dengan sengaja Thayyibah tinggalkan dirumahnya. Dan tak diangkut kedalam mobil.
Thayyibah ingin merubah penampilan berpakaian Ghaidaq ketika di Bali nanti, dia ingin Ghaidaq setidaknya memperlihatkan lekuk tubuhnya atau minimal belahan dadanya terekspos untuk khalayak ramai.
Sore Hari, Ghaidaq dan Thayyibah sudah sampai di Bandara I Gusti Ngurah Rai, lalu mereka menaiki Taxi kembali untuk menuju hotel dimana Atha berada. Sesampainya dihotel, dan bertemu dengan Atha. Bu guru Ghaidaq merasa kagum terhadap sosok Atha yang ternyata ramah dan tentu gagah serta tampan dimatanya.
(Penampilan Ghaidaq ketika sampai di Hotel)
(Penampilan Thayyibah ketika sampai di Hotel)
Namun dilubuk hatinya yang terdalam, Ghaidaq mulai merasa bersalah dan memikirkan ulang apa tujuannya datang menemui Atha di Bali. Penyesalan mulai terasa dihatinya, karena dia ingat niat awalnya adalah untuk berzinah dengan lelaki yang bukan muhrimnya itu. Kini Ghaidaq yang kesadarannya masih bisa dikontrol, bertekad akan menahan diri sebisa mungkin agar tidak tergoda untuk melakukan perzinahan. Ghaidaq yang merasa gugup pun akhirnya memilih pamit untuk mandi terlebih dahulu, karena merasa gerah dan bau badan, meninggalkan Atha dan Thayyibah didalam kamar hotel tersebut.
Tak lama berselang, Ghaidaq yang keluar dari kamar mandi hendak mengganti pakaiannya dengan pakaian ganti yang dia bawa. Namun koper barang bawaannya tidak dapat dia temukan. Selama dari Bandara menuju ke hotel, Ghaidaq tidak memperhatikan sama sekali barang bawaannya. Karena sudah sangat percaya kepada Thayyibah. Sementara ini Ghaidaq hanya mengenakan handuk, karena baju yang dia pakai sebelumnya juga sudah basah kuyup akibat dirinya yang salah pencet tombol shower dikamar mandi tadi. Thayyibah dan Atha juga tidak ada dikamar itu ketika Ghaidaq keluar dari kamar mandi. Hingga beberapa saat kemudian ada petugas hotel yang datang, untuk mengganti seprei dikamar milik Atha tersebut. Ghaidaq pun mempersilahkan petugas hotel itu masuk. Dan jelas Ghaidaq sebisa mungkin menutupi auratnya agar tidak terlihat oleh laki - laki yang kini sedang bersamanya di kamar hotel.
Pegawai Hotel : "Masih baru ya Mbak jadi lonte peliharaan Atha? Kok masih malu - malu kucing begitu.", ucap pegawai hotel itu.
Ucapan lelaki itu menusuk kesanubari Ghaidaq, karena dirinya kini dikira seorang lonte murahan oleh orang yang melihatnya.
Ghaidaq : "Pemilik kamarnya kemana Mas...? Bisa tolong panggilkan?!?", tanya Ghaidaq bertanya tentang Atha.
Pegawai Hotel : "Mereka berdua lagi di Lobby noh... lagi pada makan. Iya saya panggilin, tapi boleh dong megang toket Mbak dikit… hehe...", canda petugas hotel tersebut.
Membuat Ghaidaq segera pergi masuk kembali ke kamar mandi karena tidak suka dengan sikap dari petugas hotel yang mesum itu. Dirinya yang masih mengenakan handuk akhirnya kembali keluar dari kamar mandi setelah petugas itu pergi keluar kamar. Ghaidaq pun teringat dengan HPnya, untuk menelpon Thayyibah agar permasalahannya saat ini bisa teratasi. Namun setelah mencari didalam tas jinjingnya Ghaidaq tidak dapat menemukan HP miliknya. Hal itu kembali membuat Ghaidaq kebingungan, dimana semua barangnya kini berada. Ghaidaq pun mulai merasa ketakutan dan ingin kembali pulang ke Bandung, kepangkuan suaminya. Namun ketika Ghaidaq hampir menangis, Thayyibah akhirnya datang ke kamar tersebut.
Thayyibah : "Loh kok masih handukkan Daq?? Gak dingin apa??", ucap Thayyibah pura - pura tidak tahu.
Padahal dia yang merencanakan ini semua.
Ghaidaq : "Barang bawaanku gak ada disini Bah, HPku juga enggak ada coba. Gimana aku ngasih kabar kesuamiku coba.", ujar Ghaidaq.
Thayyibah : "Duh, kamu kok teledor banget. Ketinggalan dimana sih?", Thayyibah berakting. "Udahlah lupain dulu suami kamu sejenak, toh dua tiga hari lagi juga kita sudah bakal balik lagi ke Bandung.", ucap Thayyibah.
Mendengar waktu yang lumayan lama, membuat Ghaidaq kaget. Karena dia awalnya mengira bahwa besok harinya setelah pesta kembang api, dirinya dapat kembali lagi ke Bandung di keesokan harinya. Namun Ghaidaq tidak bisa berbuat apa - apa.
Thayyibah : "Yaudah, pake pakaianku dulu saja. Tapi ya maaf, gak ada gamis dikoperku.", ujar Thayyibah.
Ghaidaq : "Yasudah sini, daripada aku handukkan terus. Dingin juga.", jawab Ghaidaq.
Thayyibah pun membawakan satu set pakaian untuk Ghaidaq. Sebuah dress dengan belahan dada rendah dan hanya ditopang seutas tali yang mengait kepundak. Tak lupa juga, Ghaidaq diberikan CD berbentuk G - string. Thayyibah yakin Ghaidaq tidak pernah memakai model celana dalam seminim G - string yang dia bawa. Dan benar saja, Ghaidaq memang belum pernah memakai CD seperti itu.
Ghaidaq : "Ikh CDnya nyelip Mulu tau...?" Ujar Ghaidaq.
Ghaidaq juga protes karena pakaian yang dia pakai tidak mampu menutupi auratnya. Belahan dadanya terekspos pahanya terpampang juga untuk khalayak ramai yang melihatnya nanti.
Hal itu membuat Ghaidaq enggan turun ke Lobby untuk makan. Makin tiba - tiba terdengar perut Ghaidaq yang keroncongan. Memaksa dirinya berfikir keras, bagaimana supaya dia tetap bisa makan namun tetap tampil menutup aurat. Thayyibah meyakinkan Ghaidaq bahwa tidak akan terjadi apa - apa jika pun dia turun mengenakan pakaian yang sekarang. Karena dihotel ini sangat umum perempuan berpakaian terbuka.
Thayyibah : "Sini aku rias aja wajah kamunya, biar kalo ada orang yang kamu kenal pun tidak akan ada yang bisa mengenalimu lagi.", ucap Thayyibah.
Dan Ghaidaq pun setuju, dia yang sehari - hari hanya berdandan seadanya, kini akan dirias ala - ala Thayyibah. Dan diwaktu petang ketika Ghaidaq selesai dirias, mereka mulai turun ke Lobby, untuk makan. Dengan bujukkan dari Thayyibah dengan berkata bahwa disini tidak akan ada yang tahu kalau Ghaidaq seorang guru berjilbab ditempat tinggalnya. Jadi Ghaidaq harus mencoba rileks dan berbaur dengan khalayak ramai. Kini Ghaidaq dengan jantung berdebar - debar mulai turun ke Lobby, dan disana sudah ada Atha yang menunggunya. Atha pun menyodorkan makanan yang telah dia pilihkan untuk Ghaidaq. Berjalan setengah telanjang seperti itu membuat vagina Ghaidaq saat ini cenat - cenut dan lembab karena tidak terbiasa memperlihatkan rambut dan lekuk tubuhnya dikhalayak ramai. Sepertinya adrenalin Ghaidaq merasa tertantang.
Atha : "Ayo makan dulu sayang. Makanan dihotel ini sangat enak - enak. Kamu pasti suka...!", ucap Atha menyadarkan Ghaidaq dari kegugupan.
Ghaidaq : "Eh iya... terimakasih...", tanggap Ghaidaq yang menerima makanan yang disodorkan Atha.
Atha memilihkan beberapa makanan untuk Ghaidaq seperti seafood, dan sate daging ham untuk Ghaidaq makan.
Setelah Ghaidaq berdo'a sejenak, dia segera melahap makanan yang diberikan kepadanya tanpa bertanya daging apa itu. Sebab Ghaidaq pikir makanan yang dia santap saat ini normal - normal saja karena Ghaidaq masih sangat percaya terhadap Thayyibah maupun Atha. Karena tidak berbuat yang aneh - aneh semenjak kedatangannya ke hotel ini. Padahal jelas sekali, Ghaidaq yang polos itu sedang mereka jebak. Dia tidak menyadari semua kejadian mulai dari barang bawaan dan pakaiannya yang hilang adalah kerjaan dari Thayyibah. Dan kini, dia dipaksa makan daging ham alias babi tanpa sepengetahuannya.
Atha : "Kamu suka sayang??? Gimana enak???", tanya Atha.
Ghaidaq : "Iya, aku suka banget. Makanannya enak banget. Pengen nambah boleh enggak ya? Hehe…", ucap Ghaidaq.
Atha : "Boleh aja. Mau nambah yang mana? Kepiting, Udang atau satenya??", tanya Atha.
Ghaidaq : "Satenya lagi aja deh kalo boleh.", pilih Ghaidaq.
Thayyibah : "Lah, doyan juga si Ghaidaq Tha sama sate itu. Hahaha...", tawa Thayyibah karena tahu itu sate daging apa.
Ghaidaq : "Ya habisnya enak sih Bah, gigit banget dilidah.", ucap Ghaidaq.
Ghaidaq pun setelahnya sempat meminta minum dan menunjuk sebuah minuman berwarna yang dikiranya adalah sirup. Namun dengan sok baiknya, Atha menjelaskan itu adalah minuman beralkohol. Dan tidak boleh dia minum. Mendengar Atha yang menghargai keyakinannya, membuat Ghaidaq kembali merasa kagum padanya. Padahal faktanya baru saja Atha membuat Ghaidaq harus memakan makanan yang haram bagi agamanya.
Selesai Ghaidaq makan, Atha lah langsung mengajak Ghaidaq dan Thayyibah ketempat acara, ditepi pantai. Namun ketika melihat jam dinding menunjukkan sudah menunjukkan waktu sholat Isya, Ghaidaq merasa heran karena tidak terdengar suara Adzan berkumandang sejak Maghrib tadi. Dia yang belum sholat dari beberapa waktu kebelakang, ingin sholat terlebih dahulu. Untuk mengganti sholat - sholat lain yang telah dia tinggalkan. Namun Thayyibah menghasutnya, dan menyarankan Ghaidaq untuk sekalian mengganti sholatnya nanti saja. Dengan alasan tidak ada mushola dihotel itu, dan juga mukena yang Ghaidaq bawa berada dikopernya yang hilang. Ghaidaq pun mengiyakan saran Thayyibah tersebut, karena mana mungkin dia sholat mengenakan pakaian terbuka seperti yang dia pakai saat ini. Lalu Atha pun merangkul pinggang Ghaidaq dan mulai menuntunnya untuk keluar Lobby dan pergi menuju tempat acara. Tidak ada penolakan dari Ghaidaq ketika Atha memposisikan tangannya kepinggang Ghaidaq, walaupun Atha juga sempat sesekali mengelus area paha bagian dalam dari Ghaidaq. Ghaidaq saat ini malah tersipu malu digandeng oleh Atha seperti orang baru kasmaran.
Atha : "Payudaramu begitu indah sayang. Kamu cantik sekali malam ini...", puji Atha kepada Ghaidaq yang sedang dia gandeng itu.
Atha pun berani meraba dan meremas lembut payudaranya, dan "Degghhh...", jantung Ghaidaq berhenti berdetak sesaat dan nafasnya seolah tersendat, ketika payudaranya Atha remas. Namun bukannya marah, Ghaidaq justru malah merasakan vaginanya mengeluarkan cairan hangat dan meleleh kecelah G - string yang dia kenakan.
Begitu juga ketika didalam mobil, Ghaidaq tidak bisa menolak ketika Atha duduk bersamanya dikursi belakang dan terus merangkul dirinya. Ghaidaq hanya sesekali menoleh kearah Thayyibah yang duduk didepan karena takut Thayyibah memperhatikan dirinya dan itu akan membuatnya malu. SINGKAT CERITA, mereka sudah sampai ketempat tujuan. Ditempat itu begitu sangat ramai, namun ternyata Ghaidaq melihat tidak semua perempuan disana mengenakan pakaian yang terbuka. Karena sebagian juga ada yang mengenakan pakaian tertutup bahkan berhijab lebar. Ya, karena mungkin mereka juga ingin berlibur ketempat itu untuk merayakan pergantian tahun baru, seperti Ghaidaq dan temannya saat ini. Namun ketika Ghaidaq melihat sekelompok orang yang berjalan mengarah padanya, dia melihat dan dapat mengenali diantara mereka ada teman semasa SMAnya.
Ghaidaq : "Bah, aku lihat temen sekolahku ada disini. Dia menuju kesini, itu yang mengenakan jilbab merah. Bagaimana ini? Aku tidak mau dia melihatku seperti ini. Mau bilang apa aku nanti padanya. Ayo pergi Bah...!!!?", ujar Thayyibah.
Thayyibah : "Yang mana sih...? Oh yang itu. Udah Deket dia Daq... kamu sini...!", ucap Thayyibah menyuruh Ghaidaq mendekatinya dan menjauh dari Atha.
Dan : "Cupphhh...", Thayyibah mencium bibir Ghaidaq. Namun Ghaidaq segera melepaskan ciuman Thayyibah.
Ghaidaq : "Ikh, jorok kamu. Apaan sih…", protes Ghaidaq.
Thayyibah : "DIEMMM... kamu nurut aja. Temenmu udah ada dibelakangmu...!", ucap Thayyibah kepada Ghaidaq.
Dan kemudian Thayyibah kembali mencium Ghaidaq.
"Cuppphhh... Sluuuuurrppphhh… sluurppph...", kini Thayyibah malah merubah gaya ciumannya yang tadi hanya sekedar mengecup menjadi French kiss kemulut Ghaidaq. "Emmpppppppp...", protes mulut Ghaidaq ketika mulutnya coba dimasuki oleh lidah Thayyibah. Terdengar gerutu dari orang yang lewat dibelakang mereka dari salah satu rombongan teman sekolah Ghaidaq. "Dasar akhir zaman", terdengar berbicara seperti itu. Karena melihat adegan lesbian berciuman didepan mereka. Ghaidaq pun berontak dan mendorong tubuh Thayyibah menjauh.
Ghaidaq : "Iiiihhh... Lepasin... dasar Thayyibah mesum…!!", ucap Ghaidaq membentak Thayyibah.
Thayyibah : "Lah, kan biar temenmu tadi gak ngenalin kamu...!", ujar Thayyibah.
Ghaidaq : "Ya gak harus seperti barusan juga kan. Aku masih normal tauu...!!!", ujar Ghaidaq.
Atha : "Oh kalo sama cowok berarti mau ya...???", ucap suara Atha yang muncul dari belakang Ghaidaq.
Lalu sejurus kemudian, Atha mencium Ghaidaq dan melakukan French kiss seperti yang dilakukan Thayyibah barusan. Namun kali ini, seorang laki - laki yang mencium bibir Ghaidaq si ibu guru alim itu. Meski sempat berontak karena kaget , namun dekapan pelukan dari Atha ketika mencium bibirnya membuatnya susah terlepas. Ghaidaq pun memilih untuk memejamkan matanya untuk merasakan "Cuppphhh... Mmuuaacchhhh... Cpookk... cpookk... sluurppph... muaaachhh... sluuuurppph...", cium Atha yang memasukan lidahnya menyeruak kedalam mulut Ghaidaq. Ghaidaq pun lama kelamaan membalas permainan lidah dari Atha dimulutnya. Dan Atha yang menyadari hal tersebut, kini mulai berani menelusupkan tangannya keselangkangan Ghaidaq. Dan dia dapat temukan bahwa vagina Ghaidaq kini sudah becek. Atha pun dengan lemah lembut mulai menelusupkan jarinya kebelahan vagina Ghaidaq. Membuat Ghaidaq mulai birahi dan nafasnya mulai terasa panas menghembus kepada Atha. Atha pun kini mulai intens mencolok vagina Ghaidaq dengan mengocok keluar masuk jarinya divagina Ghaidaq yang sudah semakin becek. Hingga sejurus kemudian, Atha yang memperdalam colokkan jarinya membuat Ghaidaq akhirnya mengejang dan orgasme. Atha pun lalu melepaskan ciumannya, sementara Ghaidaq ambruk hingga terduduk dilantai karena lututnya lemas setelah mengalami orgasme. Ghaidaq pun akhirnya melakukan perzinahan pertamanya malam ini bersama Atha. Meski baru sebatas ciuman dan dicolmek oleh Atha saja. Namun walau hanya lewat permainan jari saja, nyatanya Ghaidaq bisa mendapatkan orgasmenya, dibanding ketika bersetubuh dengan suaminya menggunakan kontol yang terus menerus selalu merasa kentang. Ghaidaq pun mulai merasa pilihannya untuk mendatangi Atha adalah pilihan yang sudah tepat dalam hidupnya.
(Perubahan Awal Ghaidaq)
Bersambung…
JANGAN LUPA KOMEN, VOTE DAN FOLLOW, AYOO MARI BANTU ADMIN SUPAYA BISA LANJUTIN KARYA INI...
KALO ADA LEBIH REJEKI BOLEH DONASI KE ADMIN SUPAYA LEBIH SEMANGAT LAGI UPDATE NYA...
JANGAN LUPA JUGA FOLLOW SOSIAL MEDIA ADMIN
INSTAGRAM : @WIDASU.ID
INFORMASI!!! NANTI AKAN ADA KONTEN PREMIUM BERGENRE : NTR, GANGBANG, PEMERKOSAAN, CUKOLD DLL DARI KARAKTER YANG UDAH GW BUAT DI KARYA INI...
JADI BUAT KALIAN YANG MINAT BELI KONTEN PREMIUM GW, BISA KONTAK SOSIAL MEDIA GW ATAU KE PLATFORM SEBELAH YAITU KARYAKARSA!!!
TERIMAKASIH KEPADA PEMBACA YANG SUDAH DUKUNG KARYA INI...