Bayangan yang Tertinggal
Caelum Drayven selalu mencintai Putri Sofia dengan sepenuh hati. Cinta itu bukan sekadar perasaan sesaat, melainkan pengabdian yang dalam dari seorang pangeran kepada perempuan yang ia anggap sebagai takdirnya. Dunia terasa sempurna di sisinya, sampai kenyataan menghancurkan segalanya.
Suatu malam yang kelam, Caelum secara tidak sengaja menyaksikan hal yang seharusnya tidak pernah ia lihat. Di taman rahasia istana, tersembunyi dari pandangan dunia, Sofia—wanita yang ia cintai—tengah berpelukan mesra dengan sahabatnya sendiri, Lord Thomas. Tawa mereka, tatapan itu, semua menghantam hati Caelum bagaikan pisau yang menancap tanpa ampun.
Dikhianati oleh dua orang yang paling ia percaya, Caelum tidak bisa menahan luka yang merobek jiwanya. Ia meninggalkan istana, meninggalkan kerajaan, dan menanggalkan nama serta gelarnya. Ia menjadi pengembara tanpa tujuan, berjalan menelusuri dunia yang dingin dan asing, mencari alasan untuk terus hidup.
Di tengah reruntuhan kuno yang tertelan waktu, Caelum menemukan sebuah buku tua—berjilid hitam, berdebu, dan dipenuhi tulisan terlarang. Buku itu berisi ilmu sihir hitam, sesuatu yang selama ini disegel dari dunia manusia. Ketika ia membuka halaman pertama, nasibnya berubah selamanya.
Hari-hari pun berlalu. Caelum mempelajari setiap mantera, setiap kutukan, hingga lambat laun ia menjadi sosok yang tak lagi dikenal oleh dunia: seorang penyihir hebat yang tak terkalahkan. Tapi kekuatan itu bukan tanpa harga. Jiwanya menghitam, wajahnya tersembunyi di balik topeng bayangan, dan nama "Caelum Drayven" perlahan hilang dari sejarah.
Ia kini dikenal sebagai Penyihir Bayangan—figur yang melegenda dan ditakuti di antara rakyat. Di balik rumor dan cerita rakyat yang beredar, tak ada yang tahu bahwa sosok mengerikan itu dulu adalah seorang pangeran dengan hati yang tulus. Tapi Caelum tidak peduli. Ia hanya ingin melupakan masa lalunya, melupakan rasa sakit yang masih mencengkeram setiap langkahnya.
Tahun demi tahun berlalu, sampai suatu hari, nasib mempertemukannya kembali dengan Putri Sofia dan Lord Thomas. Mereka berdiri di hadapannya, namun tak mengenali wajahnya yang kini tertutup bayangan, suaranya yang dalam dan dingin seperti malam tanpa bintang. Caelum menatap mereka, diam. Ia tak mengucapkan sepatah kata pun. Ia membiarkan mereka tenggelam dalam rasa takut—tak karena siapa dirinya, tapi karena kekuatan yang kini ia miliki.
Dan begitulah, Caelum—atau yang kini dikenal sebagai Penyihir Bayangan—hidup dalam kesendirian. Ia terus mendalami ilmu sihir hitam, menapaki jalan kekuatan yang semakin membawanya jauh dari siapa dirinya dulu. Di balik seluruh kekuatan yang ia miliki, di lubuk terdalam hatinya, luka itu masih ada. Luka yang tak pernah sembuh. Luka seorang pangeran yang pernah mencintai dengan sepenuh jiwa.
---