Cherreads

Chapter 168 - Taman Syber 7000

Ditaman Syber 7000, sebuah taman indah yang berada tak jauh dari pusat kota Cyberrun Astra L 500.

Suasana langit cerah menghiasi bumi dengan awan tebal yang berada diatas cakrawala itu. Bunga 2 indah bermekaran ditaman Syber 7000 dengan hiasan cantik berwarna warni.

Tampak Storm bingung kenapa Arabels mengajaknya pergi ketempat ini, lalu apa tujuannya kesini tanyanya didalam hati.

"Katakan padaku Arabels apa maksud semua ini? Mengapa kau membohongi temanmu sendiri?"...

Storm segera menanyai gadis ini untuk jujur apa maksudnya sebenarnya.

Storm hanya takut saja jika dia akan mempunyai musuh baru lantaran terlibat hubungan dengan Arabels.

Dia hanya ingin hidup tenang lalu mengapa takdir selalu menyialkan dirinya sendiri?

"Jawab jujur Arabels apa maksudmu? Hah?"

Storm mendesaknya untuk mengaku dan apa maksudnya melibatkan dirinya dengannya itu.

Arabels berdiri dengan wajah menunduk malu karena paman Rem terlihat sangat marah sekali. Dia tidak menyangka pengakuannya itu malah menyudutkannya sendiri.

Mau tak mau Arabels harus mengakui semuanya sebelum terlambat.

"Paman aku...

Arabels menenangkan jantunynya yang berdetak kencang memberanikan dirinya berbicara.

Storm mengangkat alisnya dengan bingung melihat tingkah Arabels yang membuatnya jenuh.

"Aku apa?"

Tanyanya lagi mendesak Arabels berkata jujur dan meminta maaf karena dia, kini dia benar 2 dianggap mempunyai hubungan bersamanya.

Meski sebenarnya Storm tidak mengharapkan ini terjadi, dia hanya ingin hidupnya tenang tanpa ada yang memedulikannya lagi.

"Aku--

Jari jemari Arabels gemetaran lantaran takut berkata jujur.

Setelah berfikir cukup lama tekadnya sudah bulat. Arabels akan mengakui semuanya dan mengapa dia bersikap seperti itu waktu diRoom Skills.

Arabels hanya ingin mengungkapkan perasaannya ini karena sejak bertemu dengan Rem. Dia merasa selalu memikirkannya setiap saat, mungkin ini adalah yang terbaik baginya.

Arabels tidak akan menyesali semuanya meski paman Rem kecewa terhadapnya.

"Aku....

"Menyukai paman!"

Arabels akhirnya memberanikan dirinya menatapnya dengan senyuman yang dia paksakan.

"Apa?"

Storm terbelalak tidak percaya tentang apa yang dia dengar barusan.

"Tunggu, aku tidak mengerti maksudnya? Jelaskan padaku lebih jelas lagi?"...

Pinta Storm sambil membenarkan kuping telinganya bahwa dia tidak salah dengar.

"Benar paman, aku menyukai paman sejak kita pertama kali bertemu...

"Aku selalu memikirkanmu, dan mungkin ini adalah waktu yang tepat mengakui semuanya!"

Arabels mengangguk pelan membenar pertanyaannya itu.

Setiap orang mempunyai perasaannya sendiri dan tidak bisa dibohongi dengan cara apapun. Sama halnya dengan Arabels, meski dia tahu Rem adalah laki laki yang belum sepenuhnya dia kenali.

Tetapi hatinya tidak bisa berbohong, Arabels berharap perasaannya ini bisa mengobati hatinya sendiri.

"Apa bisa kita menjadi sepasang kekasih?"

Arabels menatap Rem penuh harap.

Hatinya terasa kosong, benar 2 kosong. Dia sama sekali tidak mempunyai semangat hidup lagi, terlebih ayahnya sendiri sibuk dengan pekerjaannya.

Arabels yang tidak mempunyai keluarga yang lengkap, hanya bisa bergantung kepada ayahnya saja meskipun dia orang yang sibuk.

Mungkin dengan ini dia bisa menemukan semuanya, bagaimana mempunyai semangat didalam hidupnya lagi.

"Arabels!"

Panggil Storm dengan nada ramah sambil tersenyum kecil.

"Iya paman!"

Arabels segera mengangguk cepat sambil menatapnya dengan penuh harap.

"Maaf, aku tidak bisa menerimanya masih ada hal lain yang harus kuselesaikan daripada perasaanmu itu!"

Storm mengacak acak rambut hitam rapi gadis itu yang terlalu mengharapkannya.

Jika ditanya mengapa dia menolaknya?

Maka jawabannya adalah Storm sendiri sudah terikat oleh entitas lain didalam dirinya, yakni Velora Zynira sang utusan TAG.

Hal itu membuktikan bahwa dirinya mempunyai kehidupan yang abadi dari manusia biasa seperti Arabels itu.

Storm tidak mau melihat Arabels akan pergi lebih dulu darinya. Sedangkan dia akan mengembara dialam semesta ini tanpa ujung, penuh dengan keabadian dalam keterpurukannya sendiri.

"Kenapa paman? Apa aku tidak cantik? Apa paman sudah mempunyai kekasih lain?"...

Tak terasa air mata jatuh dipipi gadis cantik itu dengan raut wajah sedih.

Ini adalah hal yang menyakitkan disepanjang hidupnya. Ditolak oleh orang yang dicintainya sangatlah menyakitkan sekali.

Tak bisa dijelaskan oleh kata 2 saja.

"Bukan begitu, aku hanya...

"Paman jahat!"

Arabels berlari meninggalkan taman Syber 7000 ini begitu saja dengan perasaan sedihnya.

Storm mengangkat bahunya dengan pelan sambil menatap perginya Arabels kesebuah arah, entah arah apa itu dia tidak tahu.

Melihat kepergiannya, Storm sedikit merasa bersalah namun enggan dia akui.

"Apa ini aku menyakitinya Velora?"

Storm bertanya pada Grivver yang bersembunyi dialam bawah sadarnya mengenai Arabels.

"Tentu saja, seharusnya kau biarkan saja dia bersamamu...

"Lagipula kau mempunyai keabadian melalui diriku, dan kau bisa saja menghidupkannya kembali!"

Velora menasihati inangnya ini untuk sesekali merasakan arti kebahagian.

Sampai kapan dia akan lari dari kenyataan seperti ini?

Meski dia hanya seekor Grivver, akan tetapi Velora juga mempunyai hati nurani meski tidak berbentuk hati seperti manusia lemah dibumi ini.

Velora memperingatkan Storm untuk tidak membuat kesalahan yang sama untuk kesekian kalinya.

"Itu benar, tetapi aku hanya sedikit ragu saja?"

Storm membenarkan perkataan Velora itu namun dia dibuat ragu oleh perasaan janggal didalam hatinya.

"Dia memiliki sedikit kemiripan dengan adikku dulu? Apa dia adalah reinkarnasinya?"...

Velora tertawa menggelegar mendengar pertanyaan konyol itu.

"Ruahaha!"

Tawanya menggelegar dialam bawah sadar yang memyerupai alam semesta dipenuhi bintang itu.

"Kau bodoh Storm, dia sama sekali bukan adikmu...

"Aku bisa merasakan dengan jelas keluarga yang kau miliki, yaitu nenek dan adikmu berada didalam Otherverse Tries!"

"Dia bisa mirip karena waktu, waktulah yang berjalan begitu cepat dan kau seolah melihatnya dia adalah adikmu!"...

Velora mengatakan hal yang sebenarnya dan mengungkapkan bahwa keluarganya ada digenggaman Otherverse Tries.

Pertanyaan aneh itu hanya bisa ditawakannya saja. Hanya karena ragu, Storm menolaknya secara mentah 2 itu alasan yang aneh menurutnya.

"Aku tahu itu, kau tidak perlu menasihatiku lebih jauh lagi!"

Storm mendengus kesal karena Velora mengejeknya.

Awalnya memang dia ragu jika Arabels adalah reinkarnasi dari Jessica yang sudah tiada. Namun keraguannya dibantah langsung oleh Velora itu sendiri.

Storm tidak perlu lagi memikirkannya lebih jauh sebab semuanya sudah jelas bahwa Arabels bukanlah adiknya.

"Yah, mungkin ini yang terbaik?"...

Storm menatap angkasa dengan wajah sendu.

Dia tidak mempunyai pilihan lain lagi selain menghentikan Arabels yang bisa saja mencelakai dirinya sendiri.

Storm merasa ini adalah yang terbaik baginya, dia tidak mempunyai perasaan apapun dengan Arabels namun dia hanya kasihan jika gadis itu kenapa napa karena ulah dirinya.

More Chapters