Terlihat seorang gadis cantik berdiri diatas jembatan dijalanan Sysyrrun J2000, jembatan dengan desain megah berlapis besi baja dan dihiasi oleh atap kaca yang transparan.
Dibawah jembatan FTR 8000 itu dimana jalanan Sysyrrun J2000 menghubungkan dua sungai cukup besar. Yaitu sungai Whaster dan sungai Grasland, sungai yang menjadi pembatas dari kota H2700 diseberangnya.
"Mengapa dunia begitu jahat padaku?"
Arabels bertanya pada dirinya sendiri dengan nada lemah.
Setelah perasaannya dibantah secara nyata didepannya sendiri. Arabels merasa dunia tidak pernah adil terhadapnya.
Dia sangat ingin mempunyai orang yang mengerti tentang keadaannya yang menyedihkan ini. Tapi sialnya kenyataan berbeda, paman Rem menolaknya secara halus namun teramat menyakitkan.
"Byur!"
Tanpa sengaja batu kecil terjatuh tidak sengaja terinjak oleh kaki Arabels.
Batu kecil itu jatuh dengan cepatnya gugur kedasar sungai Whaster, sungai yang tampak jernih dengan warna biru seperti dilautan lepas.
Melihat batu kecil itu jatuh kedasar sungai muncul ide dari benak Arabels untuk mengakhiri semua rasa sakit yang dia rasakan.
"Maafkan aku ayah, ibu!"...
Lirih Arabels memberanikan dirinya mendekati ujung tepi jembatan.
Arabels ingin mengakhiri semua ini dengan melompat kesungai yang dalam itu. Berharap dia pergi tanpa harus memikul rasa sakit yang diembannya.
Sudah tidak ada harapan lagi yang dia harapkan. Jika semuanya tidak pernah dia bayangkan untuk apa dia masih bertahan.
Perlahan Arabels dengan tubuh gemetaran mendekati ujung jembatan sembari berhati hati.
"Kamu jahat paman Rem!"
"Apa aku tidak ada dihatimu? Mengapa kamu menolaknya?"
"Mengapa kamu jahat paman Rem?"
Arabels bergumam sembari mengutuk laki laki itu yang membuatnya seperti ini.
Jatuh dalam kesedihannya dan akan mengakhiri semua ini. Berharap dia tidak dipedulikan lagi, untuk apa dia masih bertahan jika semuanya tidak pernah dia harapkan.
"Lebih baik aku pergi saja daripada melihat kenyataanku sendiri"...
Arabels hendak melompat kedasar sungai dari ketinggian diatas jembatan itu.
Sudah pupus harapannya dan kini dia tidak memikirkan semuanya lagi. Hatinya sudah benar 2 kosong dengan kesedihannya sendiri.
Mungkin dengan dia mengakhiri hidupnya dirinya akan lebih bahagia daripada harus hidup dengan kesedihan.
"Jadi seperti ini kau ingin lari dariku? Arabels!"...
Namun sebelum sempat melompat, tangan Arabels digenggam erat oleh seseorang dan membawanya menjauh dari jembatan ini.
"Lepaskan aku, jangan ganggu aku!"
"Lepaskan aku!"
Arabels memberontak karena paman Rem menarik paksanya membawanya ketepi trotoar dan dibawahnya sungai Wharster hanyut.
Tetapi usahanya sia sia saja, Arabels hanya bisa pasrah dan tertunduk dengan malu kepada paman Rem karena nekat hendak mengakhiri dirinya sendiri.
"Apa paman puas melihatku seperti ini?"
Arabels menatap tajam kearahnya dengan sorot mata berkaca kaca menahan tangisnya.
Dia tidak akan pernah memaafkannya apabila membuatnya larut dalam kesedihan. Arabels akan membencinya jika semua yang diharapkannya hilang tak tersisa.