Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, kini malam hari telah tiba.
Storm mengenakan pakaian biasa yang dikenakannya seperti jaket merah sebagai ciri khasnya. Dia sama sekali tidak tertarik pada undangan bertajuk kencan seperti ini.
Lagipula dia menyetujui hubungannya dengan Arabels karena kasihan, bukan dari perasaannya sendiri.
"Apa aku terlihat keren?"
Tanya Storm pada Velora menanyakan kelayakannya saat ini.
"Ruahaha!"
"Jelek!"
Ejek Velora tertawa menggema didalam dirinya mengejek Storm yang tidak ada bedanya dengan hari 2 biasanya.
Storm yang kesal tidak lagi bertanya pada Velora, berbicara dengan Grivver sepertinya itu membuatnya jenuh.
Bukannya mendapat saran justru diledeknya pantas saja dia diusir dari tempatnya berasal karena sikapnya yang senang merendahkan lawannya.
"Keluar kau makhluk durjana akan kutendang wajahmu yang menjengkelkan itu!"
Tantang Storm meminta Velora keluar dari tubuhnya dan ingin menginjak nginjaknya.
"Ruahaha!"
"Manusia lemah sepertimu tidak layak melihat tubuh sempurnaku!"
Velora merasa lucu melihat makhluk lemah diseluruh alam semesta ini, yakni penduduk bumi merasa diatas angin dihadapannya.
"Dengar baik baik manusia lemah...
"Bahkan matahari yang menerangi planet ini saja mampu kutelan hidup hidup!"
"Dan kau makhluk lemah tidak akan pernah bisa mengalahkan tubuh fisikku?"...
Sebagai Grivver Zorthat Lyvona, tentu setiap Power Potential setiap Grivver bervariasi. Tergantung tier yang mereka miliki, sama halnya dengan Velora dia adalah yang terlemah dari saudara saudaranya.
Potential yang terkuat dia miliki yaitu mengubah ukurannya seukuran satu buah bintang ataupun planet raksasa.
Berbeda dengan saudaranya, mereka mampu mengenggam galaksi layaknya mainan bagi anak kecil.
"Terserah omong kosong apa yang katakan padaku, tapi ingatlah bahwa aku akan melampauimu suatu saat nanti!"
Storm tidak gentar sama sekali mendengarnya.
Dia merasa tertantang menjadi makhluk kuat melepas statusnya sebagai manusia fana ini. Storm akan melampaui Velora apapun itu, meski itu hanya tekadnya belaka.
"Ruahaha!"
"Sudahlah jangan teruskan bualanmu itu, aku tidak tertarik berbicara dengan makhluk lemah sepertimu!"...
Setelah berkata itu Velora segera kembali tertidur dialam bawah sadarnya.
"Tidur lagi kau rupanya? Dasar monster pemalas!"...
Kutuk Storm kesal karena makhluk itu kerjanya cuma tidur, dan malas malasan tidak mau turun tangan membantunya menghadapi monster lain dibumi ini.
Storm kembali teringat pada janjinya dengan Arabels. Lalu tanpa basa basi lagi dia segera meninggalkan apartemennya ini menuju restoran yang tak jauh dari sekitar sini.