Cherreads

Chapter 14 - BAB II.III : Village of the eastern tip of Dementer country (Rikasa)

Selang beberapa lama kemudian, mereka bertiga tiba di tempat tujuan yang berada di ujung timur Negara Dementer, tepatnya di desa Rikasa.

"Jadi ini tempatnya," ucap Rico sambil melihat sekeliling. "Mungkin," jawab Blaze dengan nada datar. "Aku yakin ini tempatnya. Coba kita tanya warga lokal," usul Petra. "Baiklah," ucap Blaze.

Mereka pun memutuskan untuk bertanya kepada warga lokal mengenai naga elemen api yang sempat menyerang desa. Tak lama, mereka melihat seorang paman penjual yang tampak seperti warga asli desa tersebut. Mereka pun segera mendekatinya.

"Permisi, Paman. Kami adalah para petualang yang datang untuk mengalahkan naga elemen api yang menyerang desa ini. Apakah Paman tahu di mana desa itu dan di mana naga itu berada?" tanya Petra.

"Oh... Jadi kalian yang menerima misi itu," sahut si paman dengan suara berat. "Jadi ini adalah misi dari kepala desa," gumam Petra.

"Ya, benar. Permintaan ini datang dari kepala desa dan seluruh warga. Imbalannya merupakan hasil patungan antara kepala desa dan keluarga-keluarga di sini," jelas sang paman.

"Oh... begitu," ucap Blaze dengan anggukan ringan. "Apakah Paman bisa mengantar kami ke desa itu?" tanya Petra lagi.

"Tentu saja. Itu adalah tempat tinggalku. Kalau kalian ingin ke sana, ikutlah denganku," jawab sang paman.

Mereka pun mengikuti paman itu menuju desa tempat tinggal kepala desa yang mengirimkan misi tersebut.

Sesampainya di sana, sang paman menunjuk ke arah gerbang kayu yang usang. "Inilah desanya. Selamat datang di desa Rikasa. Tempat ini dulunya indah, bersih, dan asri. Tapi naga itu datang dan mengamuk, membakar hampir seluruh desa. Sekarang, penduduk mengungsi ke desa tetangga di timur laut. Hanya kepala desa yang tetap bertahan di sini."

"Kenapa kepala desa tetap tinggal?" tanya Rico penasaran.

"Katanya, dia lahir, besar, dan ingin meninggal di tempat ini," ucap paman itu lirih.

Mereka pun tiba di rumah kepala desa. Sang kepala desa langsung keluar begitu melihat mereka datang. Ia tampak tua namun tegas.

"Jadi kalian yang datang untuk mengalahkan naga itu. Terima kasih telah menerima misi ini. Naga itu bersembunyi di jurang dalam di sebelah barat desa. Aku bisa mengantar kalian ke sana," kata kepala desa.

Mereka pun bersiap dan mengikuti kepala desa menuju jurang tempat naga itu berada.

Sesampainya di jurang, tanpa pikir panjang, Rico langsung melompat turun. Petra dan Blaze pun mengikuti. Di dasar jurang yang gelap dan penuh bebatuan tajam, mereka menemukan sang naga yang sedang tertidur.

Mereka menyusun rencana: Rico akan mengikat naga dengan kekuatan elemen tanamannya, Blaze akan membutakan matanya dengan elemen api, dan Petra akan menyelesaikan serangan akhir dengan kekuatan anginnya.

Namun, rencana tak berjalan semulus yang diharapkan. Sang naga terbangun tiba-tiba dan langsung menyemburkan api ke arah mereka. Mereka bertiga segera berlindung.

"Elemen tanaman: Ligamen Plantae!" seru Rico, dan tanaman merambat menyembur dari tanah, mengikat tubuh naga dari kanan dan kiri.

"Elemen api: Two Locking Fire Arrows!" teriak Blaze, dan dua anak panah api melesat ke arah mata naga, membuatnya buta dan mengamuk.

Melihat kesempatan itu, Petra pun maju.

"Rasakan ini! Elemen angin: Veter, Kotoryy Razdelyayet Okean!" serunya. Sebuah hembusan angin raksasa berbentuk sabit meluncur cepat, membelah tubuh naga menjadi dua.

Tubuh sang naga roboh. Mereka telah berhasil.

Mereka memotong kepala naga sebagai bukti penyelesaian misi dan kembali ke desa.

Kepala desa yang melihat keberhasilan mereka menangis haru. "Kalian telah menyelamatkan desa ini. Sekarang aku bisa memberi tahu warga untuk pulang."

"Kami senang bisa membantu," jawab Blaze sambil tersenyum.

Mereka menerima imbalan sebesar 300 Kai dan membaginya rata, masing-masing menerima 100 Kai.

Setelah itu, mereka kembali ke Guild untuk melaporkan keberhasilan mereka.

"Kami telah menyelesaikan misi dan membawa bukti," ucap Petra saat menyerahkan kepala naga.

Petugas Guild memeriksa dan kemudian menyerahkan imbalan. "Kerja bagus, kelompok BLARIPET. Ini 300 Kai untuk kalian."

Mereka pun menerima imbalan dan memutuskan untuk beristirahat. Mereka berpisah untuk kembali ke rumah atau penginapan masing-masing.

Blaze pun berjalan perlahan kembali ke penginapannya, membawa serta rasa puas dan semangat baru untuk petualangan berikutnya.

More Chapters