Cherreads

Chapter 5 - Chapter V: Mengintip Jaringan Mata-Mata dan Harga dari Keberanian Muda

Hari-hari berubah menjadi medan perang yang sunyi bagi Kael. Di permukaan, kehidupan istana di Elvoreth tampak tenang—sesi belajar, latihan fisik, dan perjamuan formal. Tetapi di balik layar beludru dan panel kayu, setiap langkah adalah perhitungan, setiap kata adalah potensi senjata atau perisai. Ancaman dari Astrion yang mengawasi dari langit dengan Shadow Flies mereka adalah pedang Damocles yang menggantung di atas Elvoreth, dan Darron, yang kini semakin yakin akan sifat "tidak wajar" Kael, adalah racun yang perlahan disuntikkan ke dalam tubuh istana.

Setelah dewan darurat, Kael tahu ia harus bertindak cepat. Mengabaikan Shadow Flies sama saja dengan membiarkan Elvoreth menjadi buku terbuka bagi Astrion. Ia tidak bisa menembak jatuh mereka—itu akan menjadi deklarasi perang yang bodoh. Ia harus menemukan cara untuk membutakan mereka, atau bahkan memutarbalikkan kemampuan pengintaian mereka. Ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang jaringan komunikasi Astrion, sesuatu yang seharusnya mustahil didapatkan di era ini. Namun, Kael memiliki Arken.

> "Jaringan Astrion menggunakan arsitektur 'Neuro-Link Light'," Arken menginformasikan Kael, memproyeksikan skema kompleks ke benak Kael saat sang pangeran muda berpura-pura membaca buku di perpustakaan. "Ini adalah prekursor awal jaringan siber kuantum yang masif di Kaelvan 2050, tetapi prinsip dasarnya sama. Mereka menggunakan simpul transmisi berbasis menara dan... menarik... mereka mengintegrasikan sisa-sisa jaringan komunikasi berbasis kabel bawah tanah dari era sebelumnya sebagai redundancy dan jalur transmisi data sensitif. Kerentanan potensial ditemukan pada titik interkoneksi antara jaringan nirkabel dan kabel."

>

Titik interkoneksi kabel dan nirkabel... di mana itu?

> "Identifikasi berdasarkan peta infrastruktur Elvoreth yang tersedia dan data pengintaian Shadow Flies: salah satu simpul transmisi Astrion terdekat terletak di puncak Menara Komunikasi Elvoreth lama di sisi timur kota. Menara itu sudah tua, aksesnya terbatas, tetapi masih terhubung ke sistem kabel bawah tanah yang membentang ke istana dan pusat pemerintahan. Ideal untuk injeksi data atau interferensi lokal."

>

Menara Komunikasi Elvoreth lama. Kael mengingat bangunan beton jelek yang menjulang di cakrawala kota, peninggalan dari era teknologi yang lebih primitif sebelum Magitek dan komunikasi satelit menjadi umum. Akses ke sana sangat terbatas, dijaga ketat, bahkan untuk bangsawan.

Kael membutuhkan bantuan. Seseorang yang bisa memberinya akses atau setidaknya informasi tentang sistem keamanan menara itu. Aelira adalah pilihannya yang paling logis.

"Aelira," Kael memulai suatu sore, saat mereka berjalan di taman istana, jauh dari telinga yang menguping. "Aku sedang meneliti sejarah infrastruktur Elvoreth. Aku tertarik pada Menara Komunikasi lama di timur. Apakah kau tahu bagaimana sistem keamanannya?"

Aelira mengangkat alisnya yang gelap. "Menara tua itu? Mengapa kau tertarik pada rongsokan itu, Kael? Sebagian besar fungsi komunikasinya sudah digantikan oleh stasiun satelit baru."

"Aku... aku membaca bahwa itu adalah contoh awal jaringan komunikasi yang saling terhubung," Kael merangkai kebohongan yang meyakinkan. "Dan aku penasaran bagaimana mereka melindunginya di masa lalu. Sebagai perbandingan dengan sistem kita yang sekarang."

Aelira mengamati wajah Kael dengan saksama. Dia merasakan ada motif tersembunyi di balik rasa ingin tahu yang tampak polos itu. Setelah insiden dewan, dia tahu Kael tidak pernah bertanya hanya karena iseng.

"Kau tidak hanya tertarik pada sejarah, kan?" kata Aelira pelan. "Ini ada hubungannya dengan... mata-mata di langit itu, kan?"

Kael berhenti berjalan, menatap Aelira. Ia telah meremehkan ketajamannya. Ada sedikit risiko dalam mengungkapkan tujuannya, tetapi ia membutuhkan kepercayaan Aelira.

"Mereka tidak hanya mengintai, Aelira," kata Kael, merendahkan suaranya hingga nyaris berbisik. "Mereka terhubung ke jaringan. Mereka mengumpulkan data tentang segalanya. Tentang kita. Jika kita tidak melakukan sesuatu, Elvoreth akan menjadi buku terbuka bagi Astrion."

Aelira memucat sedikit. "Mengumpulkan data tentang segalanya... seperti apa?"

"Seperti kekuatan militer kita, rute suplai kita, bahkan... kebiasaan harian Raja atau Lord Valerian," jawab Kael, melebih-lebihkan sedikit untuk menekankan urgensinya. "Dan mungkin, di mana sumber daya berharga kita berada."

Aelira menggenggam tangannya erat-erat. Ide Elvoreth diamati dengan begitu detail terasa mengerikan. "Tapi apa yang bisa kita lakukan? Kita tidak punya teknologi untuk melawan mereka."

"Kita tidak bisa melawan mereka secara langsung," kata Kael. "Tapi mungkin kita bisa... mengganggu jaringan mereka. Atau bahkan memberi mereka informasi yang salah." Ia menjelaskan idenya tentang titik interkoneksi di menara lama, menyajikan konsep 'interferensi' dan 'injeksi data' dalam bahasa yang paling sederhana.

Aelira mendengarkan dengan penuh perhatian. Ini adalah rencana yang berani, gila, dan sangat berbahaya. Jika mereka tertangkap... konsekuensinya akan mengerikan. Tetapi ketakutan di matanya perlahan digantikan oleh kilatan keberanian dan tekad.

"Akses ke menara itu dijaga ketat," kata Aelira, berpikir keras. "Ada penjaga Magitek dan kunci pengaman yang rumit. Aku tidak yakin aku bisa membantumu masuk."

"Kau tidak perlu masuk, Aelira," kata Kael. "Aku hanya butuh informasi. Detail sistem keamanannya. Rute patroli penjaga. Dan mungkin... akses ke terminal komunikasi internal yang terhubung ke menara itu, jika ada."

Aelira berpikir sejenak, lalu mengangguk perlahan. "Ayahku memiliki akses ke beberapa arsip lama yang mungkin berisi informasi itu. Dan ada terminal darurat di kantornya yang terhubung ke jaringan komunikasi utama. Aku bisa mencoba mencarinya. Tapi Kael... ini sangat berisiko. Jika Darron atau penjaga lain tahu kita mencari ini..."

"Itu sebabnya kita harus berhati-hati," Kael menyelesaikan kalimatnya. "Aku percaya padamu, Aelira."

Kepercayaan itu terasa berat di pundak Aelira, tetapi juga memberinya kekuatan. Dia setuju untuk membantu, diam-diam mulai mencari informasi di arsip ayahnya, menggunakan posisinya sebagai putri penasihat untuk mengakses area-area yang biasanya terbatas.

Sementara itu, Darron semakin meningkatkan tekanannya. Ia tidak bisa membuktikan bahwa pengetahuan Kael datang dari sumber terlarang, tetapi ia bisa membuat hidup Kael tidak nyaman. Ia menyebar rumor di kalangan staf istana bahwa Kael suka berkeliaran di malam hari di tempat-tempat terpencil, bergumam pada dirinya sendiri, seolah berbicara dengan entitas tak terlihat. Ini adalah cara Darron mengeksploitasi fakta bahwa Kael sering berbicara dengan Arken. Staf istana, yang sudah sedikit takut pada "keanehan" Kael, mulai menghindari sang pangeran muda.

Suatu sore, saat Kael sedang menuju ruang belajar, ia berpapasan dengan sekelompok pelayan yang sedang membersihkan. Saat Kael mendekat, mereka berhenti berbicara, mata mereka dipenuhi campuran rasa takut dan jijik. Salah satu dari mereka, seorang wanita tua dengan mata tajam, meludahi tanah saat Kael melewatinya, bergumam, "Roh gelap..."

Kael merasakan sengatan dari perlakuan itu, tetapi ia tidak bereaksi. Ia telah mengalami kebencian yang jauh lebih buruk di masa lalu. Ini hanya gangguan kecil, pikirnya. Darron membuang-buang energinya pada hal-hal remeh. Namun, ia tahu rumor semacam ini, jika dibiarkan, bisa merusak reputasinya dalam jangka panjang dan membuatnya lebih mudah diserang secara politik.

Darron tidak hanya menggunakan rumor. Ia juga mencoba membatasi akses Kael secara fisik. Penjaga di beberapa koridor istana yang jarang dilalui tiba-tiba diberi perintah untuk menanyakan tujuan setiap orang, terutama Kael. Akses ke taman-taman terpencil di mana Kael sering berlatih dengan Solen juga dipersulit. Darron berusaha membuat setiap langkah Kael terasa diawasi.

Kael mendiskusikan ini dengan Solen saat mereka berlatih secara diam-diam di halaman tertutup.

"Darron sedang mencoba mengendalikan setiap gerakanmu, Pangeran," kata Solen, mengamati Kael yang menunjukkan gerakan menghindar cepat. "Para penjaga di gerbang utara menerima perintah langsung dari Darron untuk menanyakan setiap kali kau lewat."

"Aku tahu, Jenderal," jawab Kael, napasnya sedikit terengah. "Dia ingin aku merasa terisolasi. Dia ingin aku tahu bahwa dia mengawasi."

"Apa rencanamu?" tanya Solen, nadanya ingin tahu. Ia tidak lagi melihat Kael sebagai sekadar murid; ia melihat seorang strategis yang sedang bermain permainan yang kompleks.

"Aku akan terus bergerak," kata Kael. "Jika dia memblokir satu jalan, aku akan menemukan jalan lain. Setiap rintangan yang dia ciptakan memberitahuku sesuatu tentang prioritasnya, tentang di mana dia merasa terancam."

Solen tersenyum tipis, senyum persetujuan. "Prajurit yang baik menggunakan medan. Jenderal yang baik menggunakan rintangan musuh untuk keuntungan mereka."

Sementara itu, Aelira berhasil menemukan apa yang Kael butuhkan. Suatu malam, ia menyelinap ke kamar Kael, napasnya sedikit terburu-buru, menggenggam sebuah tablet data tua.

"Aku menemukannya," bisiknya, matanya hijau berkilat di bawah cahaya remang-remang. "Peta tata letak internal Menara Komunikasi lama. Dan... daftar akses untuk terminal darurat di kantor Ayah. Ternyata itu digunakan oleh teknisi Magitek di masa lalu. Sistem pengamannya... rumit, tapi tidak canggih menurut standar sekarang."

Kael merasa lonjakan adrenalin. Ini adalah kepingan puzzle terakhir. Ia meninjau peta tata letak, Arken memvalidasi setiap detail.

> "Tata letak Menara Komunikasi Elvoreth lama: sesuai dengan standar pembangunan sebelum era Integrasi Magitek skala besar. Sistem keamanan: perpaduan kunci fisik dan segel Magitek dasar. Terminal darurat: memiliki akses langsung ke jalur kabel, membutuhkan otorisasi tingkat teknisi (kode otorisasi era lama ditemukan dalam arsip)."

>

"Ini sempurna, Aelira," kata Kael, menatap tablet itu. "Dengan ini, aku bisa..."

"Bisakah kau benar-benar melakukan ini, Kael?" tanya Aelira, suaranya terdengar ragu-ragu sekaligus penasaran. "Mengganggu jaringan Astrion?"

"Aku tidak yakin," jawab Kael jujur. "Tetapi aku harus mencoba. Kita tidak bisa membiarkan mereka mengawasi kita tanpa perlawanan."

Malam yang dipilih untuk operasi itu adalah malam tanpa bulan, langit tertutup awan, mengurangi visibilitas drone Astrion. Kael menyelinap keluar dari kamarnya, menggunakan pengetahuan tentang rute patroli penjaga yang ia dapatkan dari Solen dan peta tata letak istana yang dianalisis Arken. Setiap bayangan terasa seperti mata yang mengawasi, setiap suara kecil terdengar diperbesar.

Ia menuju kantor Lord Valerian. Arken memandu langkahnya, mengidentifikasi posisi penjaga dan titik buta keamanan. Ia berhasil masuk ke kantor tanpa terdeteksi, jantungnya berdebar kencang. Di dalam, ia menemukan terminal darurat seperti yang dijelaskan Aelira.

Terminal itu tua, berdebu, dengan antarmuka yang kuno. Kael menghubungkan perangkat kecil yang ia siapkan—kompilasi sirkuit dasar dan segel Magitek sederhana yang ia buat di lab rahasia Solen, di bawah pengawasan Solen (yang diberitahu bahwa ini adalah "eksperimen komunikasi jarak jauh"). Perangkat itu dirancang untuk bertindak sebagai perantara, menerjemahkan instruksi kompleks Arken menjadi pulsa listrik dan resonansi Magitek yang bisa dipahami jaringan lama.

Arken memuat program yang ia siapkan—sebuah "paket data" yang dirancang untuk meniru data pengintaian normal dari Shadow Flies, tetapi dengan informasi palsu dan... "pengganggu" frekuensi yang ditargetkan.

> "Program injeksi data siap," Arken mengumumkan. "Membutuhkan otorisasi tingkat teknisi era lama... Gunakan kode yang disediakan Aelira Valerian."

>

Kael memasukkan kode otorisasi yang didapat Aelira. Terminal berkedip hijau.

> "Otorisasi berhasil. Memulai injeksi data... Sekarang."

>

Kael merasakan getaran halus dari perangkat kecil itu. Di benaknya, ia bisa "melihat" program Arken menyelinap melalui jaringan kabel tua, mencapai titik interkoneksi di menara, dan mulai berinteraksi dengan jaringan nirkabel Astrion.

Sensasi itu luar biasa—merasakan denyut teknologi masa depan berinteraksi dengan infrastruktur primitif di masa lalu. Ia mengirimkan data pengintaian palsu—laporan tentang "pasukan hantu" yang bergerak di area-area kosong, laporan tentang "sumber daya baru" yang sebenarnya tidak ada, dan yang terpenting, ia memasukkan "kebisingan" frekuensi di sekitar pola terbang Shadow Flies, membuat data yang mereka kumpulkan menjadi terdistorsi.

Tiba-tiba, alarm berbunyi di koridor. Darron! Ia pasti mencurigai Kael atau mendengar sesuatu yang mencurigakan. Kael mencabut perangkatnya dengan cepat, menyembunyikannya, dan menghapus jejak digital di terminal (dibantu Arken).

"Penjaga mendekat!" Arken memperingatkan.

Kael tahu ia tidak punya waktu untuk melarikan diri. Ia harus berpura-pura. Ia mengacak-acak rambutnya, menarik sedikit jubahnya agar terlihat kusut, dan bersembunyi di balik meja besar, berusaha terlihat seperti anak kecil yang tersesat atau penasaran.

Penjaga masuk, dipimpin oleh salah satu perwira yang loyal pada Darron. Mereka menyapu ruangan dengan senter.

"Yang Mulia Pangeran Kael?" seru perwira itu, terkejut melihat Kael di sana. "Apa yang Anda lakukan di sini pada jam segini?"

Kael keluar dari persembunyian, matanya melebar pura-pura takut. "Aku... aku tidak bisa tidur," katanya dengan suara gemetar. "Aku... aku tersesat. Aku mau kembali ke kamarku."

Perwira itu memandang Kael dengan curiga, lalu melirik terminal darurat yang tampak tidak tersentuh. Mereka memeriksa ruangan dengan cepat, tetapi tidak menemukan apa pun yang mencurigakan. Darron telah mengirim mereka dengan tergesa-gesa, tanpa bukti konkret.

"Seharusnya Anda berada di kamar Anda, Pangeran," kata perwira itu dingin. "Akan kami antar kembali."

Dalam perjalanan kembali ke kamarnya, Kael bisa merasakan tatapan curiga penjaga padanya. Darron telah berhasil menanamkan keraguan, tetapi Kael berhasil menyelesaikan misinya.

Pagi berikutnya, Aelira mendatanginya di ruang belajar, ekspresinya tegang. "Ada laporan dari menara komunikasi," bisiknya. "Sistem mengalami... lonjakan energi aneh semalam. Dan pagi ini, pola terbang Shadow Flies terlihat... tidak teratur. Mereka tampak lebih bingung."

Kael merasakan gelombang kepuasan. Rencananya berhasil.

> "Injeksi data berhasil terdeteksi oleh Astrion," lapor Arken dalam benak Kael. "Mereka sedang menganalisis anomali. Data pengintaian yang mereka terima untuk periode semalam... tidak valid. Efek interferensi: Moderate. Cukup untuk menimbulkan kebingungan, tidak cukup untuk perang siber skala penuh. Namun... ini adalah langkah pertama."

>

Langkah pertama yang berbahaya. Kael tahu Astrion tidak akan mengabaikan interferensi ini. Mereka akan mencari sumbernya. Dan Darron, yang sudah curiga, akan semakin yakin ada yang salah.

Saat Kael duduk di ruang belajar, mengamati Darron yang duduk di seberangnya dengan mata yang masih penuh kebencian, ia tahu permainannya telah meningkat drastis. Ia telah menantang sebuah kerajaan besar dan memperburuk permusuhan dengan saudara tirinya. Ia telah menempatkan dirinya dan sekutunya dalam bahaya yang lebih besar.

Tetapi ia tidak menyesal. Ia adalah Arven, raja yang jatuh yang kini memiliki kesempatan kedua. Ia tidak akan lagi hanya bertahan. Ia akan menyerang dari bayangan, menggunakan pengetahuan dari masa depan untuk mengamankan posisinya di masa kini dan membentuk masa depan yang baru. Harga keberaniannya telah meningkat, dan ia siap membayarnya.

More Chapters